Kolom Ganggas Yusmoro: Kekalahan Ahok Karena Warga DKI Bodoh? Siapa Bilang?!

Di kolong langit bumi pertiwi ini tidak ada satu butirpun pemimpin yang seperti Ahok. Yaa, Ahok telah mendobrak tatanan birokrasi yang busuk, yang penuh tipu daya, yang penuh keculasan, yang gelap gulita oleh nafsu angkara karena ingin nilep dan ngembat duit Negara.

Tidak sedikit orang yang selama ini terlihat santun dan agamis, seperti halnya M. Sanusi karena kasus kong kali kong agar bisa disuap karena reklamasi, serta kasus mark up UPS dan lain-lain. Oleh Ahok digasak dan dibongkar habis-habisan.

Banyak hal yang sudah dilakukan oleh seorang Ahok untuk menata DKI. Lalu, ketika seorang Ahok menyabet trophy karena keberhasilannya menata pemerintahan serta mentransparansi anggaran, itu sebagai bukti keberhasilan. Keberhasilan nyata sebagai seorang pemimpin agar duit negara tidak dimaling.




Ketika Ahok tidak terpilih kembali, apakah lalu warga DKI bodoh? Apakah warga DKI goblog? Siapa yang bilang? Ngawurrrr sekali !!! DKI itu tempat kumpulnya para mafia. Mafia terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Ada yang kelas teri, kelas lele, kelas belut, kelas kakap hingga kelas paus raksasa.

Di DKI ada yang orang berbaju ayam namun sejatinya serigala. Contohnya ustadz ngibul 7 tahun. Di DKI tidak ada ular sawah yang hanya makan tikus. Di DKI semua ular python yang melahap apa saja.

Mereka selama ini makan enak tidur nyenyak. Mereka selama ini duduk manis ongkang-ongkang kaki tidak diawasi, tidak harus kerja keras, tidak harus disiplin. Lalu, ketika hidup di luar dari kebiasaan, siapa yang mau?

Juga, ketika birokrasi yang biasanya “jika bisa dipersulit kenapa harus dipermudah”, yang tentu saja kalau dipersulit dapat duit pelicin, duit seret, duit Hand Body, oleh Ahok dibuat berantakan. Susah deh dapat duit.

Juga ketika Ahok membuka diri agar rakyat bisa ketemu langsung setiap pagi untuk berkeluh kesah. Untuk mengadu jika ada pejabat yang mempersulit, tentu banyak orang yang geram melihat Pemimpin seperti ini. Jelas ini musuh besar. Harus dijegal. harus ditumbangkan. Jangan dipilih lagi.

Jadi, ketika acara syukuran kemenangan Anis didatangi para taypan, minum-minum dan bercengkerama, itu adalah hal wajar. Siapapun akan melakukan hal cerdas seperti itu. Jika ada yang menganggap kekalahan Ahok karena waga DKI bodoh, siapa yang bilang?

Itu ngawurrrr…









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.