Kolom Ganggas Yusmoro: Pembenci Ahok Jokowi, Apa Begitu, Ya?

Kadang saya suka ngintip wall orang-orang yang suka sok agamis. Sok menasehati. Sok mengatakan pemerintahan sekarang adalah pemerintah yang memusuhi agama. Lalu, karena penasaran, saya buka wall mereka. Saya berharap apa yang diucapkan konsisten dengan isi wall para pembenci Pak Ahok dan Jokowi. Yang terjadi apa?

Ternyata jejak digital mereka tidak bisa ditipu. Mereka hanya manusia palsu. Sok agamis, sok bilang Horam haram, sok suci namun ternyata juga suka melototin film syur. Foto panas. Film bokep dan adegan esek-esek. Jadi deh, inget sama yang namanya Tifatul. Ohhhh, ternyata Wedhusss!!

Cerita di atas adalah di dunia maya. Di dunia nyata, dan ini benar-benar saya alami. Sudah beberapa orang yang juga tidak sesuai dengan tampilannya. Yang gamis dan sopan.

Yang pertama, dia saya anggap sodara. Jika ada makanan lebih, saya suruh ngantar buat anak-anaknya. Bahkan juga saya kasih Ilmu tentang service elektronik. Selama 7 bulan lebih bahkan ikut membantu.

Entah karena apa, entah karena saya suka nulis Pak Ahok dan Jokowi, ujug-ujug menjauh. Tidak mau datang. Saya pikir juga konsisten tidak mau lagi cari duit dari ilmu yang saya kasih. Eehh rupanya, juga masih suka service elektronik. Gak tahu diri, kan? Wedhuus, kan?

Yang ke dua. Juga pembenci Pak Ahok dan Pak Jokowi. Sebenernya banyak yang sudah memperingatkan. “Hati-hati. Dia suka menipu .” Apakah lalu saya percaya dengan peringatan temen-temen? Jujur malah saya penasaran. Opo iyoo?




Jika banyak kerja, dia sering saya panggil. Saya suruh bantu. Saya ajak makan bersama. Saya nasehati. Saya katakan carilah duit yang enak dimakan. Jangan nipu. Namun, setelah beberapa bulan, meski saya sudah hati-hati, akhirnya kena tipu juga. Tidak banyak sih. Tapi ora popo. Dalam hati hanya bilang wedhusss..(Kamu juga punya akun FB. Jika tidak terima silahkan datang. Berani?)

Yang ke tiga, malah kadang-kadang suka komen di wall saya dan selalu menjelekkan Pak Jokowi. Ternyata kemarin saya dapat laporan dari tetangga, bahwa tetangga itu kena tipu. Jika ada yg merasa, tolong anda segera datang. Tetangga itu percaya sama anda, karena anda sering datang ketempat saya. Anda bikin malu..!

Sebenernya masih ada lagi. Yang pasti, deretan panjang nama-nama mulai Patrialis Akbar, hingga ustads yang berbohong selama 7 tahun, hingga para koruptor YG nyatanya tidak mendukung Pak Ahok dan Pak Jokowi. Juga boss First Travel yang tega menipu orang satu kecamatan. Apakah memang mereka begitu?

Jika kemarin Ada Ringgo Abdillah yang ditangkap polisi karena menghina lambang negara ternyata saat online membobol wi-fi tetangga alias mencuri. Lengkap sudah bahwa …. apa kalian memang begitu?











Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.