Jujur, tatkala mendengar Pak Ahok tidak naik banding, siapa yang tidak kaget? Yaaa, rasanya kita semua merasa kehilangan sosok Ahok yang pemberani. Sosok Ahok yang begitu natural apa adanya, yang kalau istilah Jawanya “tanpa tedeng aling-aling” seperti Prabu Baladewa Raja Mandura.
Bagaimana tidak, Ahok adalah simbol dari rakyat kebanyakan, yang menginginkan dan mendambakan ada pemimpin yang berani lantang dan garang serta meradang tatkala duit rakyat diembat dan disikat oleh pencoleng dengan atribut wakil rakyat.
Ahok adalah simbol pemberani yang tetap menghadapi segala hal dengan jantan dan kesatria.
Bandingkan dengan Si imam yang mengaku besar, ketika harus mempertanggungjawabkan perbuatannya melawan hukum. Eeee …. malah lari terbirit-birit seperti orang pecirit hingga harus ngumpet seperti jin iprit.
Bandingkan dengan Pak Amien. Pak Amien yang konon menerima duit korupsi meski dengan cara dicicil, eeeee … malah matanya mecicil dan pendelak pendelik berkelit seperti si Titit kena sumpit, blassss sangat tidak ksatria. Blasss sangat tidak jantan.
Tapi, sudahlah, yang jelas meski seorang Ahok dipenjara, nama Ahok akan terpatri dalam sejarah negri ini, bahwa seorang Ahok adalah pemimpin yang gagah berani memperjuangkan negeri ini untuk kebaikan dalam segala hal.
Yang jelas, apapun itu keputusannya, tidak naik banding adalah keputusan yang bijak agar kasus hukum Ahok tidak dipolitisir kembali hanya untuk sekedar nasi bungkus, mencari upeti agar bisa kebeli pedati dengan merk Pajero. Bahkan untuk merongrong pemerintahan yang sah.
Yang pasti, jutaan manusia di negeri ini selalu mendoakan dirimu, Pak Ahok. Semoga anda tetep sehat. Semoga anda tetep dalam lindungan Tuhan YME. Pengorbananmu akan selalu kami kenang.
Selamat Ulang Tahun, Pak Ahok !!!
Foto header: Tidak hanya di dalam negeri, orang-orang Indonesia yang berdiaspora di seluruh dunia menyerukan pembebasan Ahok. Semua cinta pada Pak Ahok. Foto di atas adalah demonstrasi di Museum Plein (Amsterdam) memohon Ahok dibebaskan dari segala tuntutan [Sabtu 13/5].