Kolom Ganggas Yusmoro: Sejak 2014 Saya Tidak Suka ILC. Kenapa?

Dulu sebelum Pilpres 2014, seorang Karni Ilyas saya anggap jurnalis yang menjadi favorit. Saya begitu hormat dan bahkan menjadikan beliau seorang tokoh idola. Saat itu, ketika TV One sebagai Pendukung KMP, dan menjelang Pilpres, tiba-tiba Pak Karni Raib. Tiba tiba beliau hilang bak ditelan Bethoro Kolo. TV one nyaris sudah sebagai corong KMP yang selalu mendiskreditkan Pak Jokowi dengan berbagai cara.

Sebagai wartawan senior, wartawan yang mustinya independen, yang menyuarakan berita berimbang dan terpercaya, kepergian dan raibnya Pak Karni saya anggap sebagai manusia yang tidak mempunyai rasa kebangsaan. Yang nilai nasionalismenya dikalahkan oleh kepentingan. Saya anggap “Kepergian” seorang Pak Karni di saat negara punya gawe adalah suatu sikap yang sungguh tidak terpuji. Cenderung pengecut dan mementingkan golongan lain.







Tidak suka tentu saja dengan sekali-kali dan sekilas kilas saya tetap mengintip jika topik yang dibicarakan lagi up to date. Lagi hangat. Namun, apakah ILC masih mengedepankan keseimbangan dalam materi dari narasumber yang berkompeten dan berkwalitas?

Saya menilai seorang Pak Karni sengaja memberi porsi ke orang-orang ngeyel yang mengandalkan suara besar hanya untuk menaikkan rating. Itulah yang saya tangkap.




Apalagi setelah 3 tahun pemerintahan Pak Jokowi, TV di tempat Pak Karni sebagai orang penting dan lebih sering “menyerang” Pak Jokowi, Rasa ingin nonton TV tersebut semakin jauuuuhh sekali.

Apakah pernah TV di tempat Pak Karni menayangkan kinerja Ibu Susi secara masif? Paling hanya sekelumit. Apakah TV di tempat Pak Karni menayangkan kinerja Ibu Sri Mulyani dengan apa Adanya? Paling cuman ala kadarnya.

Apakah TV di tempat Pak Karni memberitakan hasil pembangunan Pak Jokowi yang bahkan menyelesaikan proyek-proyek mangkrak dari pemerintah sebelumnya? Paling sebesar kutil.

Jika tadi malam ILC membahas mahar politik, saya juga bisa menebak. Dan tebakan saya biasanya terbukti. Hanya dagelan.

“Kan bagus, Mas? Bisa melihat dagelan?”

Iya, sih. Bagus. Bagus. Bagus.


One thought on “Kolom Ganggas Yusmoro: Sejak 2014 Saya Tidak Suka ILC. Kenapa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.