Dalam rentang waktu peradaban manusia, akan selalu ada manusia dengan profesinya masing-masing yang menjadi tokoh dan tercatat dalam lembaran sejarah manusia sampai kapanpun. Mulai Thomas Alfa Edison yang penemu listrik. Albert Einstein, ABraham Graham Bell, Crat Wright bersaudara yang penemu pesawat terbang hingga tokoh sekaliber Napoleon Bonaparte, Winston Churchil, Soekarno hingga Mahatma Gandi.
Pertanyaannya adalah, apakah pernah dalam buku sejarah penemuan atau pemimpin-pemimpin hebat disebutkan apa agamanya? Tidak, bukan? Kita juga tidak tahu Albert Einstein agama apa. Kita juga tidak ambil pusing Thomas Alfa Edison beragama atau tidak. Atau Winston Churchil atau John F. Kennedy sekalipun.
Malah Bruce Lee, Jecky Chan, Jet Lee, Paul Newman, John Lennon, hingga Bethoven.
Apakah penting ingin tahu agama mereka apa? Yang pasti nama-nama di atas adalah orang-orang yang berprestasi di bidangnya. Orang-orang yang mengukir sejarah hingga namanya terukir di lembaran-lembaran peradaban manusia. Sekali lagi, PERADABAN, bukan karena agama.
Nah, ketika hiruk pikuk Pilkada DKI yang membuat bangsa ini harus meluangkan waktu ingin tahu, ingin melihat serta ikut ngurut dada karena memilih PEMIMPIN dicampur aduk dengan agama. Apalagi bangsa ini berdasarkan Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika. Tentu akan menjadi Keprihatinan semua pihak mengapa untuk memilih pemimpin hanya karena agamanya? Mengapa tidak realistis dan berpikir agak waras sediikit saja, KARENA PRESTASI…
Yang gak habis pikir juga, entah disengaja atau ada rekayasa, ada tokoh agama sekaliber ZAKIR NAIK yang ikut cawe-cawe membuat kegaduhan di negri ini. Zakir Naik yang barangkali tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa negri ini Berbineka Tunggal Ika. Yang beraneka bangsa suku ras dan Agama. Yang mempunyai landasan hukum Pancasila dan UUD 1945. Hanya orang-orang yang rasional yang bisa mengedepankan akal sehat untuk memilih pemimpinnya. Yang pasti bukan karena agamanya, namun tentu karena PRESTASINYA,.
jika begini, yang harus dicari tahu adalah, ANIES PRESTASINYA APA, AHOK PRESTASINYA APA? Data yang berbicara, AHOK LEBIH BERPRESTASI.