Kolom Ganggas Yusmoro: TUMBAL POLITIK PENDUKUNG CAPRES O2 BERJATUHAN (Ada Apa dengan Mereka?)

Ganggas Yusmoro 4
Ganggas Yusmoro

Miris, sedih, dan trenyuh ketika lagi-lagi anak bangsa harus berurusan dengan polisi. Harus berurusan dengan hukum. Harus berpisah sementara waktu dengan orang-orang terkasih. Dengan anak, istri, dan handai taulan. Mulai anak ingusan yang pipis saja belum lurus seperti halnya di Medan tempo hari hingga 3 emak-emak, guru, dosen, dan ibu rumah tangga yang bernama Sri. Lalu, ada Jonru Ginting yang sarjana hingga musisi yang kesasar di kandang emprit Ahmad Dani. Terakhir, seorang emak-emak sekaliber Ratna Sarumpaet yang, tentu saja. sudah menjalani pahit getir kehidupan ini.

Pertanyaannya, kenapa mereka harus menumbalkan dirinya hanya untuk sebuah hal yang sangat merugikan dirinya dan keluarga?

Yang jelas, mereka sudah jadi tumbal kebiadaban politik kebencian yang selalu dicekokkan oleh team Partai Oposisi yang, tentu saja, sudah ahlinya. Ditambah gorengan ngawur dari tokoh agama yang provokatif serta bahasa yang menghipnotis membuat pendukung mereka seperti hilang akal. Rasionalitas atau akal sehat sudah hilang. Mereka makin kalap.

Ini yang terjadi sekarang. Politisi brengsek yang selalu memutarbalikkan fakta, seperti halnya Zonk, Fakri, Si Tengku, Neno, Gerung-gerung, ditambah wajah baru Dunhill hingga si Gaek Amin. Mereka telah merusak dan membuat demokrasi di republik ini carut marut. Merusak mental anak bangsa. Merusak tatanan keharmonisan berbangsa dan bernegara.

Persoalannya adalah, kenapa para provokator hingga detik ini tidak tersentuh hukum?Tumbal politik akan terus berjatuhan. Tangisan penyesalan sudah percuma. Yang ada adalah tangisan sedih dari anak-anak dan keluarga yang ditinggalkan.

Celakanya, pendukung Capres 02 kok gak mau sadarrr? Ada apa dengan mereka? Apakah untuk mendukung mereka syaratnya harus goblok? Masak ada dokter dan dosen goblok? Gak mungkin, kan?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.