Kolom Ganggas Yusmoro: UNTUNG MBAK YENNY MENOLAK

Pencalonan Mbak Yenny oleh Gerindra tentu sudah melalui kajian. Sudah mengkalkulasi untung rugi. Sudah mengukur nilai tawar seorang Mbak Yenny agar maju di Pilkada Jatim. Apakah Gerindra mempunyai ewuh pakewuh atau paling tidak mempunyai tanggung jawab moral pada warga Jatim yang mayoritas NU? Apakah Gerindra merasa sungkan dengan sesepuh NU?

Jawabannya tentu tidak. Seperti halnya di DKI, seperti halnya segala cara dilakukan. Halal atau haram tidak penting. Yang penting adalah cengkeraman kuku kekuasaan bisa sukses.




Bisa diyakini desakan kepada Mbak Yenny agar maju di Pilkada JATIM tentu luar biasa. Tentu Gerindra sudah menggunakan berbagai cara pendekatan agar Mbak Yenny “manthuk-manthuk” dan sendiko dawuh. Bisa jadi suami Mbak Yenny yang juga kader Gerindra sudah mengiba-iba dan membujuk dengan berbagai cara.

Untunglah, Mbak Yenny adalah puteri dari Bapak Bangsa. Tentu darah keluhuran budi pekerti dari seorang Gusdur tidak akan mudah terkontaminasi oleh bujuk rayu. Mbak Yenny tetap berdiri kokoh namun tidak jumawa. Tidak sok jual mahal seperti halnya Pak Somad yang pongah menolak undangan Pak Jokowi.

“Saya hanya sekedar melaksanakan saran para sesepuh,” kata Mbak Yenny

Luarbiasa. Jawaban yang elegan dan bijaksana. Sungguh kami semakin hormat pada keluarga GusDur, Mbak Yenny..








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.