Perang sudah terbuka, para mantan sedang bertempur. Pilpres 2019 memang masih lama, menurut awam. Tetapi, untuk mereka yang sedang berkuasa dan yang masih ingin berkuasa terus (lagi), persiapan sudah harus dilakukan jauh-jauh hari. Pilkada kali ini hanyalah satu langkah menuju ke sana.
Maka, jika kita merasa tidak pernah belajar ilmu strategi politik dan tidak pernah terlibat di dalam politik praktis sampai di level puncak, saya menyarankan untuk bersikap menahan diri. Orang bijak adalah mereka yang mampu memilih “pertempurannya”.
Hindari bersikap reaktif. Pikirkan cermat dan menyeluruh sebelum menulis dan berkata-kata, apalagi menyebarkannya lewat media sosial. Reaksi Anda, tak peduli atas alasan apapun, entah alasan nasionalisme atau alasan agama atau iman serta apa pun, hanya akan makin membuat strategi perang mereka berhasil.
Reaksi atas reaksi Anda dan orang-orang lain itu hanyalah sebuah perkelahian di tempat tertentu dan waktu tertentu dalam satu pertempuran X. Padahal masih ada pertempuran Y, Z, dst, dari satu peperangan. Dan Anda, maupun saya, hanyalah satu pion catur yang mini.
Maka, pilihlah atau putuskan untuk menjadi diri sendiri. Anda punya tujuan apa untuk dunia di sekitar Anda? Ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga? Ya sudah, fokuslah di sana. Lakukan yang terbaik. Itulah pertempuran Anda. Anda ingin melayani anak-anak Indonesia agar mendapat pendidikan yang lebih memanusiakan? Ya sudah, fokuslah di sana. Lakukan yang terbaik. Hindari terlibat dalam pertempuran orang lain.
Anda ingin membahagiakan diri sendiri? Ya sudah, arahkan segala energi mental Anda ke sana. Jangan buang-buang energi emosional dan intelektual Anda untuk terlibat dalam perkelahian-perkelahian reaktif itu.
Ya, putuskan untuk tidak bersedia menjadi pion. Pilihlah untuk menjadi diri Anda sendiri sesuai berkat-berkat luar biasa yang sudah Tuhan berikan di dalam diri Anda.