Kolom Joni H. Tarigan: 100 HARI PERTAMA INSINYUR JAWA BARAT

Selasa 10 Juli 2018,  saya dalam perjalanan dari Bandung menuju Garut untuk kegiatan pekerjaan. Saya punya kebiasaan mengajak orang lain berdiskusi dalam banyak situasi, termasuk dalam perjalanan ini. Supir yang mengantarkan saya bercerita adanya kecurangan dalam zonasi untuk pendaftaran sekolah. Dari pengalaman beliau, praktek suap terjadi untuk memuluskan seseorang masuk sekolah sekalipun syarat tidak memenuhi.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan di media, bahwa banyak surat-surat yang palsu. Banyak yang mendadak miskin ketika mendaftar ke sekolah. 

Cerita lain dari supir yang menemani saya adalah, kecurangan di sekolah untuk program beasiswa non akademis. Ia mengenal seorang anak di dekat rumahnya yang sangat baik dalam olahraga renang, tetapi ia tidak punya biaya untuk pendidikan. Ahirnya ia mendaftar ke sekolahnya agar diikutkan beasiswa non- akademik. Semua persyaratan sudah lengkap, akan tetapi ahirnya nama anak tetangganya itu dicoret.

Ada beredar kabar bahwa anaknya dicoret karena ada pihak yang menyuap jutaan agar anaknya dapat beasiswa non-akademis. Teman saya itu juga terlihat kesal, karena merasa kasihan terhadap anak tetangganya yang punya kemauan tetapi tidak punya uang. Sedangkan yang punya uang dengan mudahnya mengambil hak orang yang lebih pantas.

Saya pun kemudian mengatakan: “Pak, ini JaBar sebentar lagi akan punya gunbernur baru. Rikdwan Kamil (RK) akan memimpin Jawa Barat.” Saya menyampaikan bahwa RK adalah seorang insinyur. Ia akan membuat kebijakan- kebijakan yang langusung berkaitan dengan masyarakat. Ia juga sangat aktif menggunakan media sosial untuk melayani Kota Bandung.

Di Zaman internet yang sudah masuk ke semua lapisan masyarakat, maka saya membayangkan bahwa RK akan menggunakan teknologi informasi untuk berkomunikasi dengan rakyatnya. Saya kira RK akan menggunakan aplikasi sejenis QLUE di Jawa Barat, sehinga semua warga bisa lapor, dan RK dengan mudah untuk memantau perkembangan tindak lanjut dari laporan masyarakat.

Beberapa waktu lalu di laman TribunJabar (Lihat di SINI) dipaparkan bahwa 100 hari pertama RK-UU akan langsung ke teknis, yakni perubahan kebijakan-kebijakan untuk pelayaan masyarakat, dengan me-lounching komplain online. Berita ini sangat menggembirakan bagi saya pribadi. Saya membayangkan cerita-cerita suap di sekolah-sekolah seperti yang diceritakan supir yang menemani saya pun akan dengan mudah menyampaikannya ke PemProv.

Kemudian, kebahagiaan saya  yang lainnya adalah, karena dalam tulisan sebelumnya saya menuliskan harapan agar RK akan konsisten dengan sifat seorang insinyur, yakni terukur serta memperhitungkan pengalaman.  Rencana pembuatan aduan online ini menjadi bukti, RK tetaplah seorang insinyur yang hidup menyelesaikan masalah. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.