Kolom Joni H. Tarigan: ANTARA CHINA, JEPANG DAN INDONESIA

joni hendra tariganSiapa tahu besok saya tidak punya cukup waktu untuk berbagi cerita maka saya sempatkan untuk berbagi tentang bagaimana Jepang, China dan Indonesia terkait proyek pembangunan kereta cepat Bandung-Jakarta. Cerita ini saya tuliskan berdasarkan tukar pikiran dengan tenaga kerja Jepang yang sedang melakukan identifikasi bahaya geologi di sekitar pembangkit listrik tenaga panas bumi, tempat saya bekerja.

Awalnya saya bercerita tentang berbagai fasilitas pembangkit panas bumi yang dibuat oleh Jepang. Tiba-tiba rekan dari Jepang itu, mungkin beliau sudah tidak bisa menahan diri, mengatakan bahwa mereka sangat terkejut mengetahui proyek pengerjaan itu diberikan oleh pemerintah Indonesia ke China. Mereka mengira, pemerintah Indonesia akan menunda pengerjaan proyek tersebut sambil terus tawar menawar sitem jaminan keuangan dari pemerintah Indonesia.

Saya juga menjelaskan bahwa model jaminan yang diinginkan Indonesia tidak disanggupi oleh Jepang, akan tetapi China menyanggupi seperti permintaan kereta cepat 2Indonesia. Itulah alasan mengapa akhirnya proyek kereta api cepat tersebut jatuh ke China. Selain itu, saya juga menjelaskan, Indonesia punya pengalaman buruk untuk pembangungan transportasi berbasis rel yang dikerjakan oleh Jepang. Cukup banyak alasan Jepang, sehingga proyek transportasi massal mangkrak. Jika Jepang yang mendapatkan proyek kereta cepat tersebut, kami juga kawatir Jepang tidak akan menjalankannya dengan baik. Kami beranggapan demikian karena 90% otomtif di Indonesia itu dikuasai oleh Jepang. Jadi sangat masuk akal jika monorel mangkrak dan kami tidak ingin hal yang sama terjadi dengan kereta cepat.

Begitulah saya coba jelaskan apa yang saya tahu.

Dari cerita rekan ini, ternyata mata masyarakat Jepang sedang mengawasi proyek tersebut, dan sangat terkejut pemenangnya dalah China. Mereka juga karena merasa bahwa China mencuri data design yang dibuat oleh Jepang. Buktinya yang mereka katakan adalah, semua design rute dan stasiun persis sama dengan yang dibuat oleh Jepang. Jepang memang sudah melakukan studi yang mendalam untuk kelayakan proyek ini. Itulah katanya yang membuat warga Jepang begitu kesal.

Saya kemudian menambahkan, semua orang harus berhati-hati dengan presiden kami saat ini. Ketika presiden kami menawarkan proyek, segera jawab ia atau tidak. Jangan buat presiden kami menunggu yang tidak pasti, atau anda tidak akan dapat apa-apa. Saat ini adalah masa- masa sulit, kita berperang walau tanpa senjata. Kita sedang melakoni perang ekonomi. China dan Jepang berperang, akan tetapi dengan presiden kami saat ini, Indonesia harus jadi pemenangnya.

Begitulah kira-kira secuil cerita antar warga negara yang sedang memperhatikan apa yang sedang masing-masing negara lakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.