Kolom Joni H. Tarigan: GOAL

joni hendra tarigangoalDalam perjalanan berangkat kerja dan kembali ke rumah, jarang sekali saya bisa memejamkan mata supaya tertidur.

Pagi ini pun tidak, walaupun saya bangun pada 04.00 WIB, dan naik jemputan pada 05.20 WIB dan sampai di kantor 06.45 WIB. Jika tidak harus lembur maka saya akan kembali naik jemputan pada 17.00 WIB dan sampai di rumah kira- kira pada 18.45 WIB.

Ketika sampai di rumah, maka saya pun akan mulai permainan bola dengan anak saya pada 19.00 WIB. Permainan ini kira- kira akan berlangsung hampir sama dengan  1 babak pertandingan yakni sekitar 45 menit. Tempat kami bermain hanya beberapa meter petak rumah yang sengaja tidak disi apa-apa supaya lapang dan anak saya bebas bermain. Rafael nama Tarigan junior ini, sangat antusias dengan bola. Karena umur masih  1 tahun 10 bulan, maka bola plastik sudah sangat sesuai dengannya.

Tangkap, angkat, lempar, sundul dan kemudian tendang. Sebenarnya saya lebih menikmati melihat ia bermain berkejaran dengan bola, kadang ia berlari dan dengan perhitungan yang pas kaki kidalnya dengan mudah menyambar bola itu. Akan tetapi saat saya terdiam asik mengamati, anak saya yang bebere Ginting ini langsung protes dan menarik tangan saya. Apalagi kalau saya duduk, langsung saja celana saya diraih dan ditarik.

Saya harus bermain dengannya. Hitung-hitung olahraga dan saya memang sangat senang maka kami bermain bersama. Sesekali ibunya yang beru Ginting ikut bermain, tidak ingin ketinggalan merasakan kebahagiaan kami.

Pagi ini, saya masih terngiang permainan bola kami dan sampai lah saya pada kondisi Indonesia saat ini yang mampu saya amati dan fikirkan. Saya membayangkan bangsa dan negara ini seperti sebuah tim sepak bola yang harus menerapkan segala aspek prinsip kehidupan. Kerjasama tim, kepemimpinan, kepedulian, semangat, persaudaraan, perencanaan dan masih banyak lagi.

Goal itu adalah goal satu kelompok, bukan gol striker. Saya pun melihat ini sebagai model bagaimana rakyat menanggapi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jika sebuah goal adalah diumpamakan sebagai sebuah tujuan bangsa dan negara, maka siapakah yang bertanggungjawab atas gol tersebut?

Salam semangat dan perjuangan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.