Kolom M.U. Ginting: Adakah Kesamaan Kasus Trump dengan Kasus Nixon?

Bisa saja dikait-kaitkan kesalahan Nixon dengan ‘kesalahan’ Trump. Tapi, ada perbedaan mendasar yang ditutup-tutupi oleh lawan-lawan Trump agar terkesan ada kesamaan yang juga bisa menjatuhkan Trump seperti kejadian yang menjatuhkan Nixon itu dulu. Menunjukkan perbedaan yang mendasar antara keduanya sangatlah penting untuk pencerahan publik dunia, dalam rangka memantapkan pengertian tentang proses perubahan jaman yang diwakili oleh pemikiran Trump; soal perubahan kontradiksi dunia, antara kepentingan nasional kontra kepentingan internasional/ global neolib.

Pengertian dan pengetahuan tentang perubahan jaman inilah yang hakiki kalau melihat dan mempelajari era Trump.

Kesalahan yang diperbuat Nixon (Watergate scandal) adalah kriminal, tindakan pidana yang gampang dianalisa dan sudah dimengerti oleh seluruh rakyat dunia. Sedangkan ‘kesalahan’ Trump adalah karena dia menyalurkan pemikiran baru dunia yang belum dimengeri secara luas oleh penduduk dunia. Banyak pula yang berusaha dengan segala jalan dan bahkan pengeluaran biaya untuk mengaburkannya, atau membelokkanya, sehingga yang terlihat dalam diri Trump hanyalah pernyataannya atau kata-katanya yang negatif saja.

Tetapi, pemikirannya yang mewakili perubahan jaman yang akan menolong kaum pekerja AS dari pengangguran besar-besaran yang selama ini sudah terjadi, tidak digubris sama sekali oleh media besar penentang Trump. Contohnya, seperti berita tentang ‘the golden shower’ yang sangat membusukkan Trump, melibatkan media besar dan anggota Senat, juga badan intel AS seperti CIA dan FBI.

Watergate Nixon (R) adalah karena ‘pertempurannya’ dengan Partai Demokrat (D). Dua partai ini, seperti sudah banyak dipelajari akhir-akhir ini, adalah 2 kuda yang dimiliki oleh orang yang sama. Kalau 2 kuda ini beradu atau saling sepak, tentu pemiliknyalah yang menentukan siapa yang akan menang.

Siapakah pemilik dua kuda ini?  

“There is one political party in this country, and that is the party of money. It has two branches, the Republicans and the Democrats, the chief difference between which is that the Democrats are better at concealing their scorn for the average man.”

 Gore Vidal 1925 – 2012

 

Karena kelebihannya (D) dalam ‘concealing their scorn’ maka terkadang (D) lah yang dipakai atau yang dijadikan pemenang dalam tiap perlombaan 2 kuda ini. Penunggang tiap kuda ini berpangkat Presiden AS. Tetapi penunggang ini tidak pernah boleh pakai cambuk sendiri, karena kudanya dikendalikan oleh yang lain. Atau seperti dikatakan oleh seorang profesor dari Tufts University Michael Glennon:

“Vote all you want. The secret government won’t change. The people we elect aren’t the ones calling the shots.”

The secret government di sini ialah yang dimaksudkan dengan ‘one political party in this country’ oleh penulis Gore Vidal diatas.

Atau juga seperti yang dikatakan oleh Presiden Roosevelt 1933:

The real truth of the matter is, as you and I know, that a financial element in the large centers has owned the government of the United States since the days of Andrew Jackson.”

Andrew Jackson jadi presiden 1829-1837 

Orang-orang inilah sebagai pemilik pemerintahan AS dan penguasa sesungguhnya di belakang layar. Kekuasaan ini belakangan biasa juga disebut sebagai ‘double government’, ‘secret government’, ‘deep state’, dsb.

Kehebatan Trump (R) ialah dia berani menentang kekuasaan finasial luar biasa ini, yang sudah berkuasa hampir 200 tahun di AS (sejak era Andrew Jackson). Trump bukan presiden pertama yang berontak terhadap kekusaan ini. Presiden Kennedy (D) pernah tunjukkan perlawanannya, dan gagal serta juga tewas (1963). Presiden Soekarno pernah bikin perlawanan, dan gagal 1965. 

Afbeeldingsresultaat voor golden shower trump funnyWalaupun ada perbedaan hakiki antara Trump dan Kennedy, karena Trump adalah seorang nasionalis AS, sama halnya dengan Soekarno seorang nasionalis sejati Indonesia. 

Perlawanan dan mobilisasi perlawanan terhadap Trump pastilah akan luar biasa, pertama karena biaya tak kurang dari partai finans itu. Tetapi kelihatannya bisa berhasil, karena perubahan yang diwakilinya sesuai dengan perubahan jaman, perubahan kontradiksi dunia, antara kepentingan nasional dengan kepentingan global neolib.

Era neolib dikatakan: ‘Obama was the last gasp of neoliberalism’, karena semua kebusukan neolib sudah jelas dihadapan rakyat dunia dan terutama AS. 

Trump menyatakan nasionalismenya dalam pidato pelantikannya:

 

We will follow two simple rules: Buy American and hire American.

We will seek friendship and goodwill with the nations of the world – but we do so with the understanding that it is the right of all nations to put their own interests first.

We do not seek to impose our way of life on anyone, but rather to let it shine as an example — we will shine — for everyone to follow.

 

Kata-kata Trump sangat indah berseni dan berkepribadian nasionlis.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.