Kolom M.U. Ginting: DARI SWEDIA DALAI LAMA KEJUTKAN KAUM GLOBALIST

Kemarin dulu [Rabu 12/9], Dalai Lama datang ke Malmo di Swedia, kota terbesar di bagian Selatan negara itu. Pernyataannya bikin Swedia ‘setengah bingung’ karena belum pernah tercetus penyataan Dalai Lama seperti itu di semua negara kunjungannya, terutama juga karena Dalai Lama pernah menyatakan dirinya keluar dari arena perpolitikan beberapa tahun lalu. Pernyataan kali ini jelas politis, walaupun dengan alasan yang sangat logis.

Katanya, setelah para pengungsi mendapatkan pendidikan di Swedia (Eropah) mereka perlu kembali ke negerinya untuk membangun negeri masing-masing.




“Eropah adalah milik orang Eropah,” katanya lagi.

Partai nasionalis Swedia (Swedish Democrat) yang sudah jadi partai nomor 3, dan pada Pemilu hari Minggu kemarin berhasil meningkatkan tambahan kursinya di Parlamen Swedia, menyambut pidato Dalai Lama. Mereka sangat setuju dengan pernyataannya itu. Akan tetapi, bagi The Establishment Swedia, ini sangat mengecewakan.

Perlu diingat bahwa Swedia adalah negara ketat PC (Political Correctness), istilah  yang di AS sudah semakin jelas bagi rakyat karena Presiden Trump sendiri adalah orang yang anti-PC dan anti-The Establishment. Berlainan dengan di AS dimana publik cukup banyak yang sangat merasakan tekanan PC, di Swedia tidak banyak yang paham PC, apalagi merasakan tekanan atau penindasannya yang malah sering dianggap normal saja.




Begitulah ketatnya pengaruh mind control PC. Pengaruh lama kekuasaan partai-partai sosialis/ buruh (‘kiri’) di Eropah Barat masih terasa walaupun sudah terlihat dalam fase menurun atau akan lenyap dalam arus sejarah Abad 21. Ini terbukti dari membesarnya partai-partai nasionalis Eropah tipe Brexit yang oleh kaum The Establishment disebut partai populis atau partai ‘kanan’. Belakangan sudah ada juga yang berani sebut partai nasionalis walaupun masih jarang dipakai.

Kontradiksi utama dunia bukan lagi antara kiri kontra kanan atau Timur kontra Barat seperti abad lalu, tetapi justru sudah berubah menjadi kontradiksi antara kekuatan nasional bangsa-bangsa dunia kontra kekuatan global orang-orang PC itu.

Dalam menanggapi pernyataan Dalai Lama, orang Swedia terutama dari kalangan kultur sudah langsung angkat bicara bilang Dalai Lama seorang yang berpikir ‘kaku’ tidak luas.




“Karena dia sendiri sudah 60 tahun di pengasingan,” katanya.

Pernyataan tentang “kekakuan” Dalai Lama kalau dikaitkan dengan dengan perubahan kontradiksi utama dunia sama sekali TIDAK KAKU, tetapi itulah tuntutan perubahan jaman.

CATATAN REDAKSI: Main Stream Media (MSM) coba meredam pernyataan Dalai Lama ini, tapi di youtube bisa dilihat beberapa vlog pribadi yang membahas mengapa MSM tidak menyebarkan pernyataannya.





2 thoughts on “Kolom M.U. Ginting: DARI SWEDIA DALAI LAMA KEJUTKAN KAUM GLOBALIST

  1. Arus sejarah de-dollarization adalah arus yang pasti tidak tergantung dari kehendak siapapun. Karena itu kebangkrutan dolar lah yang akan terjadi, bukan kebangkrutan Rupiah atau Yen atau Rubel. Itulah akibat yang sangat bagus dan nyata politik dagang BILATERAL inisiatif Trump. Trump tidak mengutik-utik kepemilikan dolar oleh bankir neolib/NWO, tetapi akibat luar biasa dan politik BILATERALnya sungguh tidak diduga oleh siapapun, karena baru sekarang terlihat akibatnya. MSM tidak mau meliput kebangkrutan dolar atau de-dollarization, tetapi bisa dibaca dimana-mana di internet. Google saja istilah ini ‘de-dollarization’. Jangan baca di media MSM kalaupun ada disana, karena pasti menyesatkan.

    Era KETERBUKAAN abad 21 betul-betul bukan hanya jargon politik atau ucapan indah belaka. Apa yang gelap dan apa yang rahasia atau dirahasiakan memang susah bangat sekarang untuk menyembunyikannya. Bukan hanya korupsi atau pencoleng-pencoleng uang negara yang susah disembunyikan, tetapi apa saja yang MSM tidak mau menuliskannya, dituliskan oleh media independent internet, sehingga tidak bisa lagi MSM dipakai untuk mengatur dan menyaring berita yang mau dirahasiakan oleh neolib/NWO. Jadi KEBENARAN dan KEJUJURAN jelas TIDAK PERLU DIRAHASIAKAN. Kebalikannya ialah HANYA YANG TIDAK BENAR DAN TIDAK JUJUR yang perlu digelapkan . . . dan sudah begitu sejak 170 tahun lalu sejak 1848. Tetapi sekarang sudah tidak bisa lagi bertahan. Tinggal menunggu beberapa saat lagi, sampai semua sudah mengerti 170 tahun mind control dan brainwashing itu.

    Lantas setelah itu . . . Apa yang terjadi? Masih adakah nanti orang yang TIDAK BENAR dan TIDAK JUJUR? Tidak ada lagi! Artinya plan atau program yang tidak benar dan tidak jujur yang lahir 1848, tidak akan ada lagi. Kontradiksi utama dunia berubah dari perjuangan kepentingan nasional kontra kepentingan global neolib/NWO ke perjuangan kemanusiaan untuk kesejahteraan dan progres semata-mata.

    Salah satu yang sedang rame di media MSM dan antek-anteknya dibanyak negeri ialah soal ‘perubahan dan perkembangan hubungan famili (keluarga) katanya. Dimana dikatakan perubahannya ialah bahwa famili atau keluarga bukan terdiri dari ayah-anak-istri, tetapi katanya sudah ‘sangat populer’ adanya bapak-ibu yang sama jenis kelaminnya, dan punya anak yang tidak berkelamin atau netral. Inilah katanya perubahan baru dalam hubungan famili. Banyak juga tentu yang percaya soal ini. Maraknya kegiatan LGBT, feminism, perkawinan homo, perlontean homo dsb adalah alat penting untuk merusak hubungan kekeluargaan yang alamiah yang sudah berlaku sejak ribuan tahun. Tetapi inipun tidak pernah luput dari penelanjangan oleh media independen internet SECARA TERBUKA dan PARTISIPASI PUBLIK yang luas.

  2. MSM ignores Dalai Lama Remarks, itulah tradisi 170 tahun mind control dan brainwashing, sejak Manifesto Partai Komunis Marx 1848, tahun ini genap 170 tahun. Tahun 1848 secara resmi dimulai pembagian dunia atau perpecahan dunia dengan memanipulasi kaum intelektual (teori Marx) dan kaum proletar sehingga dua kekuatan dunia berhadap-hadapan untuk dengan suka rela saling bunuh dengan keyakinan masing-masing, antara pro-kapitalis (‘demokrasi’) kontra antidemokrasi diktatoris komunis-sosialis. Dari situ perang besar maupun kecil terus menerus terjadi sejak perang Napoleon terus ke perang dunia 1 dan 2, dengan hasil triliunan-triliuan dolar ke kantong bankir rentenir internasional kaum globalis dibayar dengan jiwa ratusan juta manusia yang sudah berhasil dipecah dua itu.

    MSM gembar-gembor dolar naik, tetapi bungkam soal kebangkrutan dolar (de-dollariztion) yang sudah tak terhindarkan. Kebangkrutan doal inilah yang akan bikin krisis ekonomi, terutama kebangkrutan bank-bank besar neolib, tetapi bukan kebangkrutan yang lain, rakyat China dan Indonesia misalnya. China dan Rusia dan semua penghasil minyak bukanmenjadi lebih lemah, tetap sebaliknya lebih kuat dengan kebangkrutan dolar atau de-dollarization.

    Yang sangat menarik untuk diamati nanti ialah bagaimana Trump mengatasi atau menyambut kebangkrutan dolar ini he he . . . mengingat bahwa Trump masih belum berani menyatakan bahwa dolar adalah milik privat bankir NWO, bukan milik pemerintahan AS. Dia juga tentu sudah baca sejarah presiden AS dimana 3 orang presiden tewas terbunuh karena coba-coba cetak dolar untuk pemerintahan AS. Trump tidak mau jadi presiden ke 4 dalam hal ini.

    Tentu saja situasi dunia juga lain ketika era 3 presiden itu. Sekarang era internet, dimana MSM menggelapkan berita/informasi langsung ketahuan. Di era 3 presiden itu semua berita diatur sepenuhnya mana yang bisa diberikan kepada publik dan mana yang tidak (mind control). Bahkan penyebab kematian 3 orang presiden inipun baru sekarang disiarkan. Ketika itu tidak ada media lain atau media independen seperti sekarang. Biarpun MSM tidak menyiarkan pernyataan Dalai Lama di Swedia itu, tetapi banyak media internet yang menyiarkannya. Kegelapan MSM dan mind controlnya suah tidak bisa bertahan dilandas oleh internet media independen, dan sebagian besar publik duniapun ikut menyiarkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.