Kolom M.U. Ginting: FED DAN BI — Bos Fed Iri

“Jeremy Powell iri dengan saya, mereka dikritik pemerintahnya. Kalau kita, bisa dilihat BI bagaimana mesranya dengan pemerintah. Tetapi, tetap kami independen selaku bank sentral, meski kita sangat kuat hubungannya dengan pemerintah,” kata bos BI Perry Warjiyo  di Jakarta sebagamana diilis oleh Merdeka[.]com [ [Jumat 9/8].

Keirian bos Fed bisa masuk akal, ditinjau dari berbagai segi, terutama dari segi aktual sekarang ini, dimana nation-nation dunia dalam fase transisi, “a crossroads in the history of our civilization” (Trump) menuju kekuasaan nasional yang ‘sempurna’. Artinya, tanpa campur tangan penguasa finans global seperti pada abad-abad lalu terutama Abad 20.

“The Fed seringkali memperoleh kritik tajam dari Pemerintah AS.” kata bos BI Perry Warjiyo.

Kritikan ini di era Presiden Trump tentunya. Trump  sebagai seorang nasionalis AS ingin mengubah Amerika menjadi sebuah negara nasional yang bebas dari pengaruh globalisme atau bebas dari cengkeraman ‘the corrupt establishment’ termasuk cengkeraman Fed.

Kritikan terhadap Fed dan the establishment terus-menerus dilancarkan oleh Trump. Tetapi sebelum Trump, jarang atau tidak ada kritikan. Kalau ada, orangnya bisa hilang, seperti Kennedy atau Lincoln yang bukan hanya mengeritik tetapi juga berusaha mencetak dollar bagi Pemerintah AS, mau mengambil alih atau menghilangkan tugas Fed mencetak dolar.

Dan, seperti publik sudah mengerti, Kennedy dan Lincoln tewas terbunuh dalam pertarungan hidup mati Fed, yang berarti juga hidup mati kaum globalis NWO.

Fed Banyak Rahasianya

Fed dikuasai oleh bank cartel yang pemiliknya terdiri dari 8 keluarga bankir internasional yaitu:

Goldman Sachs, Rockefeller, Lehmans dan Kuhn Loebs dari New York; Rothschild Paris dan London; Warburg dari Hamburg; yang Lazards dari Paris; dan Israel Musa Seifs Roma (Lihat di SINI).

Karena itu, Fed adalah bank swasta, sedangkan BI adalah institusi negara RI. Itulah juga salah satu sebabnya mengapa menurut bos BI hubungan BI dengan pemerintah Indonesia sangat mesra, walaupun BI independen, katanya.

Perbedaan lainnya yang sangat menyolok ialah bahwa Fed banyak rahasianya yang selama ini (sejak berdirinya) selalu tertutup rapat. Media milik mereka (MSM) berusaha memutar balik berita/ informasi tiap ada pembelejetan dari wartawan atau siapa saja soal rahasia Fed. Salah satunya yang sangat penting ditutupi bagi publik AS ialah bahwa bank sentral AS (Fed) itu adalah sebuah cartel bank swasta dimiliki oleh 8 keluarga terkaya dunia.

Jaman internet sangat menguntungkan bagi Trump, karena membantu menelanjangi semua rahasia Fed, badan utama dari segi finans bagi globalis NWO menuju tyrany globalnya.

Trump adalah seorang nasionalis anti globalis. Proses berkelanjutan penelanjangan ini adalah arus sejarah abad 21, dimana aliran informasi dan pengetahuan berlaku dari semua untuk semua.

Arus sejarah ini menggantikan arus gelap dan pemutarbalikan informasi dan pegetahuan dengan tujuan tirany global di abad lalu. Arus gelap ini telah digantikan oleh arus pecerahan (dari semua untuk semua) menuju kekuasaan nasional yang ‘sempurna’ bagi semua bangsa-bangsa dunia.

Independensi Bank Sentral

Kalau kita pelajari dan perhatikan mengapa bank sentral AS Fed menginginkan dan memaksakan independensinya dari pengawasan pemerintah AS maupun pengawasan dari publik AS dan dunia, tidak perlu pikir dalam, ‘any fool should be able to see this‘.

Kebebasannya mencetak dolar dan bebas membungakan dan meminjamkan kepada pemerintah AS dan pemerintahan lain di dunia, dan dapat duit gratis dari situ, adalah semacam anugerah luar biasa bagi pemilik bank cartel ini “a boon to the Eight Families“.

Pembongkaran dan penelanjangan terus menerus rahasia independensi Fed ini di internet, media sosial dan media independen dunia, adalah kematian bagi anugerah (duit) luar biasa ini, anugerah yang sudah dinikmati oleh 8 keluarga terkaya pemilik cartel selama Fed berdiri sejak 1913.

Apakah BI memerlukan independensi seperti Fed? Apakah perlu independensi bank sentral sebuah negara nasional?

Menarik untuk jadi bahan diskusi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.