Kolom M.U. Ginting: IMPOR BERAS

“Bulan-bulan ini adalah musim panen artinya melimpah beras tapi pemerintah justru keluarkan kebijakan impor beras,” orasi seorang pendemmo anti import beras di Makassar kemarin [Senin 29/1] sebagaimana diberitakan oleh merdeka.com.

 

Kalau beras memang melimpah, tidak perlu impor beras. Seberapa melimpahnya? Apakah cukup untuk kasih makan 200 juta lebih manusia?

Usaha bikin produksi beras berdikari masih panjang kelihatannya. Indonesia sebagai negeri pertanian dengan tanah subur tetapi tak cukup berasnya.

Mengimpor beras memang lebih gampang, juga sebagai ‘proyek’ yang menggiurkan bagi sebagian ‘pejabat/ penguasa’ impor. Masih ingat proyek impor sapi?

Impor mesin pertanian lebih meyakinkan, dan berjangka panjang untuk menutup kekurangan pangan sepanjang masa. Ketergantungan adalah strategi politik dasar neolib internasional menguasai negeri berkembang terutama yang yang kurang pangan. Taktik dan strategi ‘kurang pangan’ sangat efektif bagi neolib internasional dan telah dipakai seluruh dunia sejak pertengahan abad lalu.

Siapakah yang diuntungkan dengan bertambahnya negeri yang kurang pangan?Jawabannya pasti, apalagi kalau negeri itu kaya SDA.

FOTO HEADER: Model dan sekaligus reporter SORA SIRULO Siska Veronika Tarigan. Lokasi: Tanjung Merawa, Deliserdang.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.