Kolom M.U. Ginting: REVOLUSI MORAL AMIEN RAIS

“Dia kemudian menyinggung soal kebijakan revolusi mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, mental tidak menyangkut moral sehingga revolusi mental tidak menjadikan orang-orang bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.” DetikNews, Minggu 16 Desember 2018.

m.u. ginting 3Pernyataan Amien Rais bahwa ‘revolusi mental tidak menjadikan orang-orang bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk’, bisa diragukan kebenarannya. Revolusi mental adalah perubahan dan perbaikan mental. Di situ tentu bisa termasuk juga perubahan dan perbaikan penilaian tentang soal mana yang baik atau mana yang buruk (moral).

Dari segi lainnya, revolusi mental dan revolusi moral membicarakan 2 persoalan yang sungguh berbeda. Atau karena mental dan moral memang membicarakan 2 soal yang berbeda juga.

Soal mental adalah soal (proses) pemikiran maupun perasaan dalam kepala tiap manusia (atau juga binatang?) Sedangkan moral hanya menggambarkan sebagian dari seluruh proses mental itu. Artinya, hanya soal baik dan buruk. Itupun tergantung kultur dan tradisinya, tidak sama bagi tiap manusia tergantung kultur budayanya atau daerahnya atau nation/ bangsanya.

Apa yang baik dan sopan bagi orang Arab atau orang Eropah, belum tentu sama ukurannya dengan orang Indonesia. Begitu juga tiap daerah. Leluhur bangsa kita sangat bijak menyimpulkan soal ini dengan pepatah ‘lain padang lain belalangnya’ ditambah pesan moralnya yang sangat mantap ‘di mana kaki berpijak di situ langit dijunjung’. Ini bagi ‘belalang’ yang terbang ke padang lain, artinya mengikuti moral setempat.

revolusi mental 2

Di sini bukan bikin ‘revolusi moral’. Di sini prosesnya menyesuaikan dengan ‘moral’ setempat, supaya bersama hidup lebih harmonis, atau kebersamaan yang sejati dalam keberagaman, dalam bhineka tunggal ika.

Mengenai revolusi mental, bisa dikatakan secara psikologis/ praktis melatih mental untuk tujuan tertentu seperti meningkatkan perkembangan (mental) pribadi/ kolektif supaya menang dalam satu pertandingan olahraga, atau ketahanan dalam pertempuran, atau melatih diri untuk meningkatkan peraya diri. Usaha perubahan atau peningkatan mental (revolusi mental) adalah satu usaha kemanusiaan atau usaha tiap manusia mengembangkan dan meningkatkan kualitas mentalnya untuk bisa lebih sesuai atau lebih efektif menantang tiap persoalan kehidupan, tentu di situ termasuk juga soal moral itu.

Kalau Pak Amien Rais mengatakan mari “kita gelorakan revolusi moral”, dalam artian yang lebih luas atau lebih mendalam, memang bisa membingungkan; terutama kalau mengingat negeri kita yang bhinneka tunggal ika itu. Berbagai pertanyaan bisa muncul. Moral yang sesuai dengan kultur mana? Bangsa mana? Apalagi daerahnya, yang mana?

Ini bukan persoalan revolusi mental, karena revolusi mental berlaku bagi semua kultur, semua nation dan semua daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.