Kolom M.U. Ginting: REVOLUSI

Katrol
Katrol

M.U. GintingSiasat mengkatrol “orang sendiri” kelihatannya dilakukan oleh berbagai ‘aliran komando’ di dalam kepolisian. Setidaknya, ada 2 lingkaran dari ‘dua Budi nakal’ (istilah Oegroseno mantan Wakapolri) di Polri. Badrodin kelihatannya tak punya lingkaran sendiri, tetapi juga tak berlawanan dengan komando dari ‘dua Budi’ yang secara terang-terangan mengkatrol barisannya.

Dari segi pangkat, selama pangkat masih sama dengan pejabat Kapolri, selama itu perintah dan instruksi (komando) bisa datang dari yang kuat karena sama-sama berpangkat bintang 3. Ada miripnya dengan ‘natural selection‘ dari mbah Darwin. Badrodin harus naik pangkat bintang 4 untuk menjadi Kapolri.


[one_fourth]Jokowi, seperti biasanya ….[/one_fourth]

Aliran instruksi dari bintang 3 ke bintang 4 lebih susah jalannya, tetapi ‘natural selection’ tadi masih bisa jalan. Jokowi, seperti biasanya, lebih mengutamakan ‘natural selection’ ini dengan harapan bantuan Revolusi Mental dan Revolusi Kontrol Masyarakat. Ini bikin banyak orang tak sabar.

Penyelesaian persoalan masyarakat selalu terjadi lewat dua cara, cara cepat dan cara lambat. Cara cepat, yang dulu namanya revolusi, banyak yang takut dan belum tentu juga yang benar, seperti Revolusi Perancis atau Revolusi Lenin 1917, atau Revolusi Polpot atau Revolusi Soeharto.

Revolusi zaman dulu umumnya selalu berdarah, dan sesuai juga dengan definisinya ketika itu. Revolusi-revolusi zaman dulu hanya bisa dilawan atau ditandingi dengan kekuatan bersenjata lainnya.

Katrol 1Tetapi revolusi era sekarang sudah sangat lain bentuk dan isinya. Sudah tak bisa ditandingi dengan senjata canggih apa sajapun. Revolusi Mental atau Revolusi Kontrol Masyarakat, atau juga ada Quiet Revolution dari Susan Cain. Revolusi sekarang bersarang di otak, dan susah mencarinya di otak siapa, otak banyak orang, jutaan orang. Karena itu juga tak ada lawannya, termasuk kecepatannya dan luasnya. Yang coba melawan, hanyalah kebodohan semata, dan tak akan bisa menang. Kemenangannya ialah kalau dia jadi pandai karena kebodohan itu.

Sebarkan terus revolusi ini. Kemenangan rakyat negeri ini sudah pasti.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.