Kolom M.U. Ginting: TALU SIBUJUR

M.U. GintingOrang Karo terkenal jujur. Kalau ada yang mengatakan orang Karo penipu, hampir dianggap sebagai lelucon.  Orang Karo secara alamiah jujur karena orang Karo adalah introvert, orang stimulasi intern dan kejujuran adalah energi internal manusia. Kejujuran ada di dalam aliran darah orang Karo, dalam kesedaran bawah sadarnya.

Penampilan Beidar Sinabung di Utrecht (Nederland) Foto: Ariyadi Wijaya

Satu soal lain yang terkenal bagi orang Karo sendiri ialah kalau mereka sering ditipu atau tertipu justru karena kejujurannya tadi. Sipenipu tahu siapa yang jujur dan tak perlu banyak energi untuk menipu orang jujur. Bahkan tak jarang pula terjadi walaupun sudah ditipu masih membela sipenipu tak bermaksud menipu. Kejujuran tadi menganggap semua yang lain juga jujur dan kalau tak jujur hanya karena tidak disengaja. Kejadian begini sering dalam interaksi dengan suku lain atau kultur lain bukan Karo terutama dengan suku kultur extroversi.

Seorang professor orang Swedia bernama Alalehto dalam studinya tahun 2003 bikin kesimpulan tentang orang/ karakter extraversi: “The extraverts are the most sympathetic persons in his offenders-list”. Dia tulis bahwa “With their outgoing character and social competency they have the possibility to use their extrovert energy to manipulate others.” Begitu tingginya kwalitas manipulasi ini sehingga yang dimanipulasi bukan hanya tak merasa tetapi malah sering masih membela penipunya seperti sering terjadi dalam pengalaman orang introvert Karo.

Alalehto melanjutkan penelitiannya dalam soal WCC (White Collar Criminality) dia tulis:

“Empirical evidence shows white collar criminals to be extroverted, being described as particularly calculating. Extraversion is therefore expected to be associated with a higher propensity to commit WCC.” Pengalaman empiris seperti ini sesuai juga dengan apa yang kita lihat di Indonesia bahwa WCC ini (korupsi dsb) banyak dilakukan oleh orang-orang extrovert dan juga di daerah-daerah yang didominasi extroversi seperti Sumut.


[two_third]kesedaran introvert Karo sudah semakin meningkat lebih waspada[/two_third]

Dengan memperluas diskusi dan peningkatan pengetahuan soal-soal watak manusia atau grup manusia ini, orang Karo introvert semakin bisa mengawasi dirinya dari manipulasi yang menggunakan kejujurannya. Dari existensi dan tersebarnya istilah ‘talu sibujur’ ini di kalangan masyarakat Karo adalah satu bukti nyata bahwa kesedaran introvert Karo sudah semakin meningkat lebih waspada jangan hanya mengandalkan kejujuran dalam interaksi dengan kultur lain terutama yang sifatnya manipulatif, watak extroversi seperti hasil studi di atas.

Bahwa manusia atau grup manusia exis dalam penggerupan introversi dan extroversi (Jung) adalah soal objektif terjadi di luar kehendak kita. Karena itu bagi tiap manusia dari grup manapun dia harus menerima dan harus mempelajari kedua macam watak manusia ini demi KEPENTINGAN BERSAMA yang saling menguntungkan (win win solution) dan pandai menghindari yang saling merugikan berdasarkan pengetahuan dan pencerahan, serta berdasarkan ilmu pengetahuan tentang typologi manusia.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.