Kolom M.U. Ginting: TENTANG MENJADI BANGSA BESAR

Bisakah bangsa ini menjadi bangsa yang besar?

Pertanyaan yang sangat menggelitik, memang. Penasaran juga cari-cari jawabannya yang lebih mendekati kebenaran.

 

Kalau kita teliti kejadian 1965, ketika bangsa kita berhasil diadu domba oleh pihak luar neolib internasional yang sekarang disebut juga deep state, sampai kita siap atau bangga saling bunuh sesama anak bangsa sendiri, dan tanpa disedari kecolongan SDAnya, jelas tidak bisa dikatakan bangsa besar. Soalnya, kepandaian pihak luar atau orang-orang neolib internasional itu jauh lebih tinggi dari kepandaian bangsa kita sendiri.

Kalau tadi kepandaian bangsa kita lebih tinggi, tentu kita tidak mungkin diadu domba serendah itu.




Kalau deep state neolib itu mengadu domba bangsa ini dengan Gerakan 411, 212, Saracen, tetapi bangsa ini bisa menangkis dan malah menghancurkan gerakan pecah belah itu, berarti kepandaian deep state atau neolib itu sudah tidak lebih tinggi dari kepandaian bangsa kita. Tetapi pecah belah itu bisa dikatakan berhasil hanya separuh jalan, tidak sepenuhnya berjalan seperti di tahun 1965- Ini menandakan kekuatan pengetahuan di kedua belah pihak sudah berimbang. Tinggal melihat ke depan siapa diantara dua kekuatan itu yang akan lebih maju atau lebih kuat atau lebih tinggi pengetahuannya.

Kalau nanti sudah lebih tinggi pengetahuan bangsa ini dari pengetahuan deep state neolib pemecah belah itu, berarti kita sudah menjadi bangsa besar. Sudah tidak ada yang berhasil menipu di siang bolong karena kebodohan atau tingkat pengetahuang yang sangat jauh berbeda.

Di sini nanti model pecah belah 411, 211, maupun Saracen, tidak akan jalan biar separuhnya pun juga. Itulah definisi atau tepatnya ciri utama bangsa besar, bangsa yang tidak bisa lagi dibodohi oleh siapapun terutama oleh deep state neolib itu. Tetapi, ini berlaku hanya dalam tingkat kontradiki pokok dunia sekarang ini; yaitu antara kepentingan nasional nation-nation dunia kontra kepentingan neolib internasional deep state.

Dalam kontradiksi baru nanti kita masih akan melihat situasi perubahan konkretnya lagi.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.