Kolom Muhammad Nurdin: LOMBOK, KAU TAKKAN PERNAH DIBIARKAN SENDIRIAN

Lelaki kurus itu seperti tak lelah-lelahnya. Di bawah tenda pengungsi, ia menyampaikan sebuah pesan singkat dari tempat nan jauh di sana. Tempat itu kini hancur luluh lantak. Gempa telah merebut semuanya. Bahkan, mereka harus menikmati pesta olahraga terbesar di Asia di dalam tenda-tenda pengungsian.

Lombok butuh kita semua. Lombok butuh perhatian khusus pemerintah pusat. Dan malam ini, Presiden telah menegaskan sikap pemerintah untuk Lombok.

Tegas. Tanpa basa-basi. Tanpa pencitraan apapun. Padahal, secara hitung-hitungan politik, Presiden harusnya ada di Jakarta. Menutup Asian Games. Dengan atraksi-atraksi memukau. Yang membuatnya makin dibicarakan dunia internasional.

Bayangkan. Laga Pilpres telah dimulai. Serangan-serangan busuk ke petahana mulai dilancarkan. Dan petahana tengah menikmati kegemilangannya dalam Asian Games. Target emas terlampaui. Dapat 4 Besar, dari target 10 Besar. Pelaksanaan sukses besar. Pujian datang dari mana-mana.

Presiden tinggal menyempurnakannya dengan “cuma” hadir dan memberi sedikit sambutan dalam penutupan Asian Games. Jika itu terjadi, elektabilitas petahana akan semakin merontokkan penantangnya. Tapi, itu tidak dilakukannya. Ia memilih hal lain yang tak sekedar mendulang keuntungan-keuntungan politis untuk dirinya semata.

Dari awal. Sikap pemerintah tegas untuk Lombok. Pemerintah akan berkomitmen membangun kembali negeri yang indah dengan deretan pasir putihnya ini. Kehadiran Presiden beberapa kali di pulau seribu masjid ini menjadi bukti bahwa sikap pemerintah serius.

Belum lagi. Pemerintah yang enggan menaikkan status bencana Lombok menjadi bencana nasional, telah meneguhkan bahwa pemerintah telah mengukur, negeri ini sanggup mengembalikan kembali senyum untuk Lombok.

Saat oposisi mencari-cari cara untuk menenggelamkan suksesnya opening ceremony Asian Games, dipakailah isu pemerintah “melupakan” Lombok yang tengah berduka. Malam ini adalah bukti. Bahwa kedigdayaan Indonesia dalam Asian Games tak bisa lepas dari doa yang tulus dari saudara kita di Lombok sana. Sebagai sebab, tulusnya juga keberpihakan pemerintah atas nasib mereka.

Sehingga…
Yang terlihat pada malam hari ini. Di saat kita tengah merayakan suksesnya penyelenggaraan Asian Games. Larut dalam euforia. Di Lombok pun, atmosfir yang sama tengah dinikmati para korban gempa. Tentu, bersamaan dengan hadirnya Orang Nomor Satu di negeri ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.