Kolom Nisa Alwis: ONCE

Sekedar cerita, 2014, saya Caleg Provinsi sebuah partai besar. Berada di sana karena para kyai NU termasuk almarhum Bapak diminta merekomendasikan nama, dan mereka sebut saya. Baiklah, saya pikir. Sebuah kesempatan berjuang ‘dari dalam’. Saya tahu motif awalnya mungkin quota perempuan, tak soal.

Justru upaya demokrasi sedang berjalan.




Pertemuan-pertemuan internal mulai saya hadiri. Jarak jauh tetap saya tempuh. Sebagai orang baru, saya ingin tahu seperti apa dinamika di sana. Lebih dari sekedar pembekalan untuk pemenangan. Sampai di satu titik, saya patah hati. Sangat kecewa karena disuguhi pilihan sikap mendua.

Saat itu, gubernur sebagai tokoh partai resmi pakai rompi KPK. Orang-orang di mana-mana gembira. Korupsi nyata diperangi, hukum dan keadilan untuk rakyat berdaulat. Tetapi di ruang itu, sebaliknya. Merasa didzalimi, kalah, berduka, dan berdoa segala tuduhan akan mentah. Tiba-tiba aula yang lega terasa bagai semak belukar bagi saya yang tersadar, tempatku tidak di sini.

Sepanjang jalan pulang menyetir sendirian, rasanya saya ingin muntah. Nurani berontak, untuk apa ini semua. Saya bukan loyalis yang sedemikian. Tidak bisa rasanya jika harus berkawan dengan kepalsuan. Kuinjak gas ingin secepatnya tiba di rumah, menumpahkan semua resah, pada suamiku yang bersabar menjadi penasehat dan pendengar.

Saya tidak lakukan apapun lagi setelah itu. Selembar foto saja di Dapil tidak ada. Kampanye lainnya, semua saya abaikan. Nama saya ada, tapi orangnya sudah mundur (sebelum bertempur).

Di waktu bersamaan, saya merasa lemah tak bisa berenang melawan arus di hadapan gelombang pasang, dan kekuatan saya adalah dengan menepi di sisi.

Tapi, pemilih memang banyak yang ngasal. Mereka pasti tidak tahu saya, Dapil itu pun bukan daerah asal saya. Tapi, iseng saya lihat Rekap terakhir ada lebih dari 700 suara. Hahahh… sebanyak itu kepala di bilik-bilik rahasia mencoblos Calegnya secara sah tapi entah berdasar apa. Mubazir.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.