Kolom Pa Canggah: ANOVA Menuai Karo Bukan Batak

Bermula dari sebuah hipotesa, berproses dalam bentuk pengumpulan informasi, analisa informasi lalu bermuara pada satu kesimpulan. Begitulah kira-kira pengertian atau proses ANOVA di dunia statistik.

ANOVA adalah singkatan dari Analysis of Variance yang penggunaannya untuk menganalisa hubungan atau perbedaan antar dua atau lebih objek, lalu kesimpulan itu dipublikasikan untuk digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan atau untuk diuji lebih jauh oleh publik.

Lalu, apa hubungannya dengan “Karo Bukan Batak”?




Iya… itu tadi… ANOVA… dimana berdasarkan analisa atas informasi yang ada pada pihak peneliti diperoleh suatu kesimpulan dan dipublikasikanlah kesimpulan itu yaitu bahwa “Karo Bukan Batak”.

Media publikasi yang dipakai pun bermacam-macam, mulai dari babah-babah (mulut ke mulut, tapi bukan sambil ciuman), media cetak, media internet dan terakhir berupa spanduk-spanduk yang dibentangkan di tempat umum.

Itulah asal mula keluarnya statement bahwa “Karo Bukan Batak”

Seperti umumnya suatu publikasi dalam hal ini tentang Karo Bukan Batak, timbullah berbagai reaksi. Ada yang pro ada yang kontra. Ada yang kontra dengan statement KBB itu sendiri dengan berbagai alasannya yang kesemuanya tentu sah-sah saja. Adapula yang tak setuju dengan media publikasi serta proses publikasi yang dipakai seperti spanduk KBB di jembatan layang itu.

Sampai di sini saya melihat kesemuanya normal-normal saja, sepanjang dalam koridor suatu penelitian. Apakah isi kesimpulan dari penelitian itu benar atau salah, silahkan diuji.

Akan halnya media publikasinya ada yang berupa spanduk di atas jembatan layang dan lain-lain tentunya itu adalah suatu cara atau teknik penyampaian informasi kepada sasaran yang dituju. Bak iklan rokok, sepanjang jalan melambai lambai memanggil perokok (Colek ananda Tanta J. Ginting).

Tapi yang pasti adalah bahwa kalau kita meneliti persamaan atau perbedaan antara dua objek misalya antara X dan Y, tentu kesimpulannya hanya dua yaitu bahwa X adalah Y atau X bukan Y. Dalam hal ini “Karo Bukan Batak”.





Siksiki, karkari,
Ula salahi siniksik
Karo bukan Batak buah peniksiki
Peniksik simeteh surat

Siksiki ka arah nduna
Siksiki, kiasi
Belasken ngaroh siksikendu
Pedauh sora megentes

Niksik, ngkarkari, cekorkor
Ndarami situhu, ndarami sitenteng
Gelah maka kerinana payo
Maka tintang pengeltep.

(Texas USA 112717)


2 thoughts on “Kolom Pa Canggah: ANOVA Menuai Karo Bukan Batak

  1. Siksiki, karkari,
    Ula salahi siniksik
    Karo bukan Batak buah peniksiki
    Peniksik simeteh surat

    Siksiki ka arah nduna
    Siksiki, kiasi
    Belasken ngaroh siksikendu
    Pedauh sora megentes

    Niksik, ngkarkari, cekorkor
    Ndarami situhu, ndarami sitenteng
    Gelah maka kerinana payo
    Maka tintang pengeltep.

    Enda me kuakap kesimpulen mejile perukuren Karo si enggo pasti banci jadi pedomanta ibas ngadapi perubahan besar ku lebe,janah si pasti banci ndorong kita maju ngadapi soal-soal rumit kalak Karo, ibas intern Karo bagepe tantangan luar nari.

    Siksiki terus ninta man kalak Karo, terutama man anak-anak mudanta!

    Salam mejuah-juah Pa Canggah

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.