Kampret bilang KPU dan Bawaslu itu lebai karena langsung lapor ke Mabes Polri. Seharusnya dicek di internal dulu. Cek ke bea cukai baru buat konferensi pers bareng bea cukai soal hoax 7 kontainer surat suara.
Wahai kaum selang infus bekas pakai.
Logikanya itu gini. Ente buka usaha penitipan anak, terus ada tetangga ente ngomong: “Coba dicek, ada informasi 7 anak diculik, 3 udah dimutilasi dan mau diambil ginjalnya.” Kalau ente waras, pasti ente akan melaporkan kasus tuduhan palsu itu, karena itu termasuk fitnah keji yang bisa merusak kredibiltas dan nama baik usaha ente.
Orang nggak akan ada lagi yang mau percaya menitipkan anak dan akhirnya usaha ente kolaps. Begitu juga KPU, kalau ini didiamkan, akan muncul stigma bahwa Prabowo-Sandi kalah karena kecurangan.
https://www.youtube.com/watch?v=XhKWBqt4O-w
Kalian nyuruh KPU tabayun dulu jangan buru-buru buat laporan. Tapi, aneh bin ajaibnya, itu nggak kalian lakukan dalam kasus Sarumpaet. Dengan gampangnya kalian percaya muka si Ratna bonyok karena habis digebukin. Padahal, nyatanya korban operasi plastik.
Gua ingat bener si dokter gigi sambil ngeluarin air mata komodo bilang: “Bagi saya, ini perbuatan biadab karena Ratna Sarumpaet bagi saya adalah Cut Nyak Dien masa kini.” Coba jujur, kalau ingat, pengen banget kan kasih 10 kg cabe dimaskerin ke mukanya itu?
Next, lucunya lagi, kalian nggak mau dibilang nyebar hoax hanya gara-gara dalam omongan kalian ada kata “mohon dicek dari informasi yang saya dengar, katanya, dll. ” Oalah, nyet…. nyet …. Kalian mencoba berlindung dari kata-kata bias padahal busuknya hati kalian terlihat jelas.
Entar kalau cebong bales dan bilang “coba cek, dari informasi yang gua dapat, istri Andi Arif itu mantan Mucikari di Kali Jodoh yang kemarin diusir Ahok” pasti kalian langsung pesan 7 juta nasi bungkus buat demo ke Monas.