Kolom Sanji Ono: MUSANG BERBULU DOMBA

Tidak ada makan siang gratis kawan. Demo bela kalimat tauhid hanya musang berbulu domba; demo kalimat tauhid, tapi meneriakkan ‘Ganti Jokowi’. Ini hanya menunjukan kalau mereka hanya gerombolan manusia yang doyan mempolitisasi isu agama. Demo hanya ajang kampanye untuk Paslon No.2.

Mereka ingin menggoreng isu pembakaran bendera HTI untuk Meng”AHOK”kan Jokowi.

Tapi, mereka lupa, mereka sedang berhadapan dengan NU, organisasi Islam terbesar di negeri ini. Ini seperti De Javu. NU tahun 1965 menjadi benteng NKRI menghadapi PKI dan sekarang HTI.




Mereka demo karena bendera tauhid dibakar. Mereka anggap itu penistaaan Islam. Tapi, saat demo, kalimat tauhid yang katanya mau mereka bela mereka pijak, mereka duduki, mereka seret di tanah, nauzubillah.

Di Poso, segerombolan masa menurunkan paksa bendera merah putih. Dengan lantang mereka ganti dengan bendera HTI. Benar HTI telah bubar, tapi jama’ah dan simpatisannya masih berkeliaran di mana-mana. Salah satu buktinya kasus di Garut. Oknum pengibar bendera HTI katanya mendapatkan benderanya dari toko online. Bayangkan dia mengaku bukan jama’ah HTI. Hanya simpatisan. Tapi, ulahnya bisa memecah persatuan bangsa.




Zaman Suharto orang yang sudah dicap PKI mendapatkan hukuman sosial yang sangat dahsyat. Yah, walau gua nggak suka Suharto, tapi untuk hal-hal seperti ini kok gua rindu beliau, yah?

“Piye, penak zamanku, toh?” Hari ini demo besok hilang tak berbekas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.