Kolom Sanji Ono: UANG BUKAN SEGALANYA

Setelah kemarin membuat status soal kerjasama usaha distributor Pemasaran Pupuk Majemuk Organik, ada beberapa teman dekat yg mempertanyakan langkah saya. Bisa ditebak pertanyaan yang timbul adalah: “Yakin modalin orang yang belum loe kenal tanpa jaminan sama sekali?” Ada juga yang inbox: “Mas, ini bukan MLM, kan?”

Apakah pertanyaan mereka salah? TIDAK! Untuk sekarang ini wajar bila kita menaruh curiga untuk sesuatu hal baru apalagi barbau uang karena, mungkin di luar sana, sudah banyak diantara kita yang tertipu aneka investasi bodong.

Oke, sebelum menjawab pertanyaan teman-teman di atas saya akan sedikit cerita sejarah singkat kenapa saya bisa terjun di bisnis ini dan kenapa saya membuat rencana usaha seperti ini.







Saya merintis usaha pupuk majemuk organik ini sudah sejak tahun 2014. Alasannya senderhana, Riau adalah provinsi tempat saya tinggal. Hampir 80% daerahanya adalah perkebunan terutama kebun kelapa sawit. Instink bisnis saya mengatakan, bila kita memiliki produk pupuk yang ekonomis (lebih murah dibanding pupuk tunggal/ kimia), kualitas lebih baik dan lebih efisien dalam penggunaan, apapun nama produk tersebut pasti akan laris manis di pasaran. Untuk mendapatkan produk terbaik, hampir 12 produk saya coba untuk kebun sendiri. Dari 12 produk tersebut ada 1 produk yang masuk kriteria 3 hal di atas; ekonomis, efisien dan bagus kwalitasnya. Yang lainnya ada yang bagus tapi harganya sangat tidak efisien.

Muncul masalah baru. Apa itu? Yup. MODAL untuk memegang distributor tunggal satu provinsi saya harus deposit berupa garansi bank senilai Rp. 1 Milyar. Untuk ukuran orang yang baru merintis usaha tentu ini sangat memberatkan. Lah, untuk modal beli pupuk aja udah megap-megap gimana mau deposit Rp. 1 Milyar?

Sifat berani dan nggak tahu malu yang saya miliki ternyata ada manfaatnya juga. Saya nekat ke Jakarta ketemu Bos Pupuk. Kami duduk bertiga. Saya, Direktur Utama sekaligus Owner perusahaan dan Manager Opersional mereka. Awalnya si manager bersikukuh supaya saya tetap deposit sebesar Rp. 1 Milyar. Katanya, itu sudah sesuai SOP perusahaan dan sudah berlaku sejak lama.

Setelah manager selesai berbicara, saya mengatakan ke mereka: “Maaf, pak, kalau memang aturan deposit ini sesuatu yang baku dan final, saya mundur untuk menjadi Agent Tunggal di Riau. Tapi, andai bapak-bapak bisa memberikan saya kesempatan untuk memasarkan produk ini di Riau selama 1 tahun, saya yakin selain bisa memenuhi target penjualan yang bapak berikan, tahun depan saya optimis bisa memberikna deposit yang bapak inginkan. Uang Rp. 1 milyar mungkin kecil untuk bapak-bapak, tapi bagi saya itu bisa menjadi modal perputaran yang dahsyat buat usaha saya. Kan yang bapak harapkan dari saya adalah casflow yang baik bukan sekedar uang deposit tersebut.”

Yup, endingnya hampir seperti sinetron-sinetron Ram Punjabi. Semuanya berakhir bahagia. Bedanya kalau di senetron pemuda kere bisa nikah dengan anak miliader, gua cuma dapat kepercayaan boleh menjual pupuk selama 1 tahun tanpa harus nyetor deposit.

Hari ini hampir genap 5 tahun saya jualan pupuk, dan si Bos nggak pernah menanyakan kapan duit Rp. 1 milyarnya mau disetor. Bagi dia angka penjulan yang bisa kami berikan setiap bulan mungkin lebih dari cukup.

So, ini bukan bisnis MLM. Ini real dimana saat loe lihat kebun padi, singkong, jagung, sawit, karet, kakau, dll. di situ loe udah punya database siapa yang layak diprospek buat pakai pupuk kita. Kita ada fasilitas demplot (percontohan) untuk areal tanaman milik Kelompok Tani, Koperasi, perusahaan atau perorangan yang lahannya lebar buat diujicoba dengan biaya GRATIS alias NOL rupiah. Tapi, dengan perjanjian bila tanaman dan hasilnya bagus harus mau dunk beli dan pakai pupuk kita.

Untuk pertanyaan: “Apakah saya nggak takut ditipu atau dibohongi?” Sejauh ini saya memiliki tim verifikasi yang lumayan bisa diandalkan. Sebelum penandatanganan kontrak kerjasama, tim kami akan mencari info valid soal lokasi wilayah yang mau dijadikan agent pemasaran. Kalau perlu, kita akan terbang ke sana dan cek secara langsung dan melihat bener nggak tempatnya berpotensi, bener nggak ada kelompok tani atau koperasi yang daftarnya dikasihkan ke kita.

Terus, kalau semuanya udah OK tapi seiring waktu agent pemasarannya kabur bawa duit pupuk gimana? Yah, anggap aja setan itu ada di mana-mana. Lah, proyek Quran, Sapi dan Haji aja bisa dikorupsi apalagi cuma Bisnis Pupuk.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.