Kolom Seriulina Karo Sekali: PILIH BENTUK SESUAI POLA DASAR

Seriulina Karosekali 2Pagi ini, ketika cari-cari pola baju di fb, saya melihat 2 berita yang menyedot perhatian. Pertama, tidak diperbolehkannya sebuah kayu bentuk salib dipasang di atas pusara seseorang di salah satu pemakaman di DIY. Juga tidak diperbolehkannya menggelar doa bersama di rumah yang meninggal. Ke dua, video yang juga katanya viral. Sesorang yang kelihatan seperti sedang menghajar lawan dalam pertandingan atau perkelahian.

Itu katanya seorang habib. Banyak yang komen dengan pendapat masing-masing. 

Saya merenung, kalau seorang habib mendidik dengan cara seperti di video itu, bagaimana pula dengan jamaahnya? Ada pepatah nenek moyang kita dahulu yang saya ingat:”Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Dapat dipahami, mengapa ada oknum yang melarang dipasangnya kayu berbentuk salib di makam seseorang. Itu kalau kita merunut ke pepatah di atas tadi dan contoh cara mendidik habib di video yang viral itu.

Yaitu, karena dari awal dan yang menjadi panutan mereka tidak mengajarkan toleransi bahkan mungkin sebaliknya.

cinta-1

Ketika seseorang yang telah menyerahkan dirinya untuk dibentuk, maka apapun bentuknya yang dibuat dia akan hanya ikut dan terbentuk. Biasanya ini terjadi dengan orang-orang yang sama sekali kosong belum berbentuk apa-apa. Namun, ada juga orang yang ingin dibentuk, tapi sesuai dengan yang mereka inginkan. Tentu saja orang yang seperti ini tidak akan mudah membentuknya.

Saya ingin memberi contoh untuk diri saya sendiri. Ketika menghadapi masalah, banyak orang yang berempati serta menyumbangkan saran. Namun, saya hanya percaya dengan keputusan saya sendir meskipun saran orang lain masuk jadi bahan pertimbangan.

Kenapa saya berani mengambil keputusan dengan konsekwensi yang sudah saya perkirakan? Saya telah melihat dan mengalami banyak hal dalam hidup. Mungkin akan berbeda ketika saya tidak pernah melihat berbagai cerita kehidupan orang lain. Saya akan memberikan keputusan masalah yang saya hadapi kepada orang lain dan itu tentu saja sangat tidak baik.

girl

Kasus berita yang saya lihat itu dapat dijadikan pelajaran buat semua orang, bahwa belajar itu penting. Kita dibentuk menjadi manusia berkarakter juga penting. Tapi, kita tentu dapat memilih karakter mana yang dapat membuat bahagia dan membahagiakan orang lain. Mana karakter yang membuat damai dan mana pula karakter yang membuat senang serta memuaskan diri sendiri.

Terakhir, serahkan dirimu untuk dibentuk, tapi terimalah bentuk yang ke manapun bisa dibawa dan menjadi bermakna. Karena sifat dasar manusia semua baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.