Kolom Seriulina: KEBAHAGIAAN SEMPURNA ITU ADA DI TOLERANSI

Hari ini ketemu lagi video. Tidak tau masalah sebenarnya apa. Tapi, seperti terlihat dari obrolan debat mereka di satu kompleks pemukiman, ada yang komplain dengan tetangga yang katanya mencemarkan dengan B2 .Taukan B2 itu apa? Hehehe. Sentimen apa itu, coba? Apa sich yang diajarkan dan apa yang dia pelajari tentang makhluk sosial?

Sentimen agama? Sentimen mayoritas? Nanderrr …. nanderre …. mate anak manuk dumpang suntil (Red., Ungkapan Suku Karo yang artinya anak ayam mati ditimpa suntil)

Kalau sentimen agama yang dibawa-bawa, ya sudah hidup saja di surga agamamu sana. Tau jalan dan di mana surga?

Alangkah indahnya kita hidup saling mengerti dan menghargai hak orang lain. Kalau di rumah sendiri saja tidak boleh masak daging babi, nah, terus di mana dong? Toh daging babinya juga tidak disuruh anda makan, bukan?

Bagaimana kalau anda dilarang makan daging sapi? Kan sebagian Budha dan Hindu juga tidak makan daging sapi. Pasti anda bilang, kami kan mayoritas. Jadi, terserah kami apa yang kami lakukan bla … bla…. bla ….

https://www.youtube.com/watch?v=9y0jAgi0_3I

Ingat, ya, anda itu bukan mayoritas. Melainkan, anda sangat minoritas. Yang mayoritas itu, manusia yang berbeda tapi bisa bersatu karena saling menghargai dan menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apakah anda merasa mayoritas karena agama anda Islam? Sepertinya lebih banyak muslim yang toleran daripada seperti anda yang egois dan otoriter.

Maaf ni, ya, saya di tempat kerja punya teman dari berbagai suku dan agama. Tempat makan, ya, sama semua. Kalau saya kepingin makan makanan yang haram bagi mereka, apa saya harus makannya ke WC, gitu?

Tapi beruntung, saya punya teman kerja yang pengertian walaupun mungkin mereka kurang suka tapi, ya, tetap menghargai saya. Karena kita sama-sama punya hak dan harus juga sama-sama saling mengerti dan mengargai. Jangan pula anda bilang saya tidak menghargai mereka, ya. Saya duluan mohon maaf, karena ya memang keadaan harus begitu.

Saya juga suka minta teman saya yang muslim beliin saya sop B2 atau saya tawarin makan B2 yang menurut saya makyus melebihi daging sapi. Hehehe ….. tapi gak mungkin dong itu serius. Ya, tapi begitulah sesama teman, supaya pertemanan tidak kaku dan dingin. Kadang kita butuh ide-ide gila, kan? Mungkin kalau teman saya egois dan otoriter seperti orang di video saya tonton, mereka sudah pada pindah kerja kali, ya? Hehehe …..

Walau berbeda baiknya kita memang HARUS saling menghargai dan saling menerima. Coba pikir, emang semua orang senang dengan suara toa dari masjid 5 x 24 jam? Tapi tidak ada kan yang melarang walau sekalipun itu berada di daerah mayoritas non Islam? Bukan karena takut tapi karena berusaha menerima dan menghargai hak beribadah orang lain.

Kebahagiaan anda sempurna ketika anda bisa melihat orang lain senang dan bahagia. Gak percaya? Coba saja renungkan BHINEKA TUNGGAL IKA.

Mejuah-juah,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.