Kolom Soibah E. Sari: AWAM BERAGAMA

Kisah ini sebenarnya bikin tepok jidat dan sedikit mengandung bawang karena bisa bikin meringis, miris, akhirnya bikin menangis bombay. Waktu remaja, ketika sedang belajar agama, lebih tepatnya fikih, perihal pembahasan tentang berhubungan badan. Guru agama saya mungkin menjelaskannya dengan sedikit malu-malu atau ada perasaan kikuk ketika membahas jika sepasang suami istri sedang melakukan “kewajibannya” maka diharamkan dalam keadaan telanjang. Wajib ditutup oleh selimut atau kain.

Saya ingat kalimat beliau,”….jadi tidak boleh telanjang tanpa sehelai benangpun di badan.”

Rupanya teman-teman saya salah tafsir memaknai maksud guru agama tersebut. Ketika kami sesama siswa perempuan membahas itu, dalam benak mereka rupanya sehelai benang di situ artinya, ketika suami istri melakukannya, ikatlah sehelai benang di tangan, maka akan terhindar dari hukum haram. Saya yang mendengarnya waktu itu ingin ngakak, tapi saya urungkan.

Saat itu saya memilih diam.

Ada juga satu kisah yang bikin saya mengernyitkan kening, betapa sebenarnya selalu ada orang yang sangat awam memaknai agama. Saya ingat banget, beberapa orang yang saya kenal ketika memberikan zakat fitrahnya di bulan ramadan, mereka justru membuat aturan sakkarepnya. Tidak menyerahkannya pada yang mustahak. Lucunya itu terjadi secara turun temurun.

Zakat fitrah itu mereka bagi sesama mereka bersaudara. Padahal mereka bukan mustahak. contoh: saya memberikan zakat saya pada sepupu saya (padahal sepupu saya bukan orang susah). Kemudian, sepupu tersebut mengembalikan zakat fitrah itu kembali pada saya, dan anehnya itu dianggap sah.

Dua kejadian di atas adalah contoh betapa umat yang lugu dan polos selalu ada. Mereka menelan mentah-mentah isi kitab dan hadist. Tidak heran jika ada embel-embel surga dan neraka mereka tidak menimbang rasa dulu. Doktrin dan dogma yang kuat jika mereka salah menerimanya, maka fatal akibatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.