Banyak dari kita mengaku sedang mencari kebenaran, padahal sesungguhnya kita hanya mencari pembenaran atas apa yang kita yakini. Misalnya ketika tidak punya uang, kita akan merasa senang sekali jika ketemu kalimat, “Uang bukan segalanya, bla bla bla.”
Lalu buru-buru kita share agar semua orang tahu bahwa tidak punya uang seperti kita itu tidak apa-apa. Walaupun sebenarnya mumet, itu urusan belakangan.
Atau ketika mengalami kegagalan, kita akan senang sekali jika ketemu kalimat, “Harta dunia tidak dibawa mati, yang penting akherat, bla bla bla.” Lalu buru-buru kita share, agar semua orang tahu bahwa orang gagal seperti kita itu tidak masalah. Walaupun aslinya masalah banget itu urusan lain.
Saya juga sering mencari pembenaran atas keyakinan saya. Saya meyakini dunia ini asyik dan penuh dengan lelucon, makanya ketika menemukan hal-hal yang lucu saya selalu share. Ya biar semua orang tahu bahwa dunia ini memang asyik dan lucu.
Masalah kalian merasa yang saya share lucu atau tidak itu bukan urusan saya.
‘Mencari kebenaran . . . sesungguhnya mencari pembenaran’, wow, agaknya bisa juga dikatakan bahwa fenomena inilah sesungguhnya yang telah mendorong dunia ke sebagian kehancurannya seperti perang, tetapi sebaliknya juga ke peningkatan kemajuan dan perkembangannya. Contohnya seperti perang yang telah membinasakan ratusan juta jiwa manusia, tetapi juga meningkatkan pengetahuan luar biasa soal senjata mutahir untuk memenangkan perang. Walaupun masih bisa juga bertanya tentunya, apakah kemutahiran senjata pembunuh itu tidak bisa ditelusuri dan dipelajari tanpa perang?
Mari kita coba mencari kebenaran dalam soal kejadian penting terakhir didunia atau bisa juga dipandang sebagai KEJADIAN SEJARAH perkembangan yang besar abad ini ialah soal KEBENARAN atau KETIDAKBENARAN yang dipopulerkan oleh gerakan QAnon. Salah satu definisi QAnon bisa dilihat di WIKIPEDIA. Definisi beda lainnya bisa dicari dan dipelajari sendiri tentunya, tergantung dari siapa pencari kebenaran itu dilihat dari sudut Kontradiksi Utama atau Polarisasi dunia itu.
Kenyataan yang tidak bisa dibantah ialah bahwa gerakan QAnon berkembang begitu pesat secara global, sekarang sudah ada di 71 negara dunia. Ini jugalah yang telah menjadi salah satu sebab utama mengapa orang-orang yang dianggap bersalah telah merasa hidupnya terancam dan ketakutan. Yang tidak bersalah tentu bisa tenang tenang saja he he . . .
Kalau kita teliti dari segi KONTRADIKSI UTAMA DUNIA itu (POLARISASI DUNIA), perjuangan nasional bangsa-bangsa dunia KONTRA dominasi kaum globalis NWO, bisa dilihat sangat jelas dimana QAnon berdiri. Di Europa adalah pejuang-pejuang nasionalis UE yang berdiri digaris depan menggerakkan QAnon, seperti di Inggris, Jerman, Perancis dst.
Karena itu tidak diragukan sama sekali bahwa QAnon movement akan menjadi faktor penting dalam SOLUSI TERAKHIR Kontradiksi Utama itu.
Dalam hal ini tentu bukan hanya QAnon yang berjasa banyak, tetapi di Indonesia banyak kegiatan offline, juga koran-koran atau web/blog, PUSAT dan DAERAH seperti di Daerah Karo (Sorasirulo, Kahekolu, Sipayo) + semua penggiat media sosial yang banyak membantu penyelesaian KONTRADIKSI UTAMA itu dilihat dari segi kepentingan nasional bangsa Indonesia.