Kolom Sri Nanti: KEJUJURAN….(Cermin)

Kemarin saya ke pasar. Kebiasaan saya kalau ke pasar keliling dulu lihat-lihat, baru belanja. Pas sampai di depan bakul bothok saya sadar dompet saya nggak ada di saku. Hanya berisi uang belanja sih jadi saya nggak begitu panik. Saya balik kanan menyusuri lorong-lorong pasar yang tadi saya lewati.

Saya lihat seseorang memungut dompet saya.

Mengambil uangnya dan melempar dompetnya ke selokan. Lalu dengan tenang berjalan ke arah saya. Iseng saya tanya, “Mbak barusan dari sana kan, lihat ada dompet jatuh nggak? Dompet rajut warna cokelat.”

Dia jawab, “Enggak, nggak lihat!” Dan langsung pergi. Saya hanya nyengir, ngambil dompet yang sedikit basah, lalu pulang, nggak jadi belanja.

Ternyata kejujuran masih sangat mahal di negeri yang menurut survei sangat religius ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.