Kolom Sri Nanti: SENI MENGAJARKAN KEBAIKAN DALAM TRADISI JAWA

Butuh berapa tahun sampai Anda faham bahwa larangan makan “brutu” sebenarnya hanya agar kita membiasakan memberikan makanan yang enak dan empuk kepada orangtua? Masa nenek dikasih sayap atau ceker. Nggak ada hubungannya dengan kepikunan dini, kualat apalagi masuk neraka.

Itulah salah satu jenis SENI mengajarkan kebaikan yang dibuat berkesan menakutkan (ora ilok) sehingga dipatuhi dan mutlak dijalankan.

Entah berapa lama juga kita akan faham intisari dari larangan-larangan lainnya. Yang pasti semuanya bertujuan baik.

Gambar hanya pelengkap isu… Kalau sepiring isinya brutu semua, semuanya boleh makan dong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.