Kolom Telah Purba: Soal Hati dan Ketidakadilan Dunia

Telah PurbaPesta demokrasi Pilkada DKI 2017 memang sungguh luar biasa… Bahkan sangat kejam sekali. Pesta yang belum berlangsung ini, sangat banyak melahirkan pertentangan bathin dan mengaduk perasaan sebagian besar warga DKI Jakarta dan daerah-daerah lain. Awal ramainya soal calon mencalonkan Gubernur DKI ini, dimulai gerilya beberapa nama yang berminat maju jadi Cagub; spt. Ahmad Dhani, Yusril IM, Lulung, Sanusi, M Taufik, Isnaeni bahkan sampai nama Eko Patrio sering disebut di dalam berita. Terakhir muncul nama Sandiaga Uno dan Agus Harymurti.

Dari semua nama ini, saya hanya ingin membahas soal 2 nama saja yakni sang lawyer top markotop dan pendiri Partai Bulan Bintang sekaligus mantan Menteri di Republik ini yakni bung Yusril IM dan Agus SBY.

anak-mamiKita sama-sama tau, betapa beratnya perjuangan bung Yusril dalam menggapai sekedar simpati dan pendukung dari beberapa partai agar bisa menjadi peserta alias Cagub dan kita sudah tau klimaksnya adalah PULANG KOSONG. Karena tak ada yang MENDUKUNG.

Lalu muncul sang Mayor putra mantan Presiden SBY, yang ternyata selama ini disimpan rapat namanya dari pemberitaan media. Baru diumumkan di saat genting sebagai Cagub, sambil tak lupa menanggalkan seragam dinasnya sebagai perwira TNI dan pensiun muda. Kelihatannya enak amat dan gampang sekali tuk mendapatkan tiket Pilkadanya.

Dua orang berbeda nasib inilah yang mau kita bahas karena ternyata di dalam hati bung Yusril, Agus SBY dan saya bahkan anda semuanya mungkin sudah melihat ketidakadilan dunia ini.

1. Yusril, sudah bekerja keras berbulan-bulan hasilnya GAGAL.
2 Agus SBY, tanpa sedikitpun pusing dan mengeluarkan keringat LOLOS begitu mudahnya untuk maju Pilgub.




Ketidakadilan inilah yang ditunjukkan alam kepada kita. Makna apakah yang hadir di benak kita sesudah ini? Dengan memohon maaf sebesar-besarnya, saya terpaksa menyatakan alangkah banyaknya manusia yang TIDAK TAU BERSYUKUR atas apa yang sudah ditetapkan TUHAN/ ALLAH sebagai miliknya.

Ambisius, menjadi trend dan dibanggakan….. Semua di ujung persoalan ini, tak lain dan tak bukan hanya cari UANG dan KEKUASAAN. Manusia yang setiap hari mengikuti berita di media cukup mengerti dan tau siapakah orangnya yang SUDAH BEKERJA UNTUK RAKYAT JAKARTA dan tau juga siapakah orangnya yang BAHKAN BELUM SUSUN RENCANA KERJApun.

Walaupun demikian Bumi Pertiwi tetap menantikan PUTRA TERBAIK BANGSANYA yang jadi pemimpin dan SEJARAH akan kembali mencatat. Siapapun nanti pemenangnya, itulah pilihan KETIDAKADILAN ALAM sekaligus HASIL PENGADILAN ALAM (seleksi alam).




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.