Kolom Wimbo W: JANGAN JADIKAN DAERAH KAMI SEPERTI DKI

Perhelatan politik pada Pilkada DKI 2016/2017 melahirkan “kemenangan semu” kelompok Prabowo Cs, dengan motor utama PKS/PAN/Gerindra. Ini bisa dilihat dengan tsrpilihnya Anis-Sandi menjadi pemimpin DKI.

Maaf, saya mengatakan sebagai “kemenangan semua”. Kenapa?

Ya. Semua mata dan telinga rakyat Indonesia melihat dan mendengar betapa gaduh dan bising Pilkada DKI. Dari mulai hujatan-hujatan kedengkian kedengkian, makian kafir/ bidah/ musrik, bukan saja kepada Non Muslim, namun saudara muslimnya pun dihujat dan dimaki jika berbeda pilihan dengan mereka.







Ayat Al-Qur’an yang notabene masih multi tafsir menjadi komoditi, bau anyir jualan mayat masih terasa menyengat hingga kini. Prabowo dan Pengusung Anis-Sandi ‘terlalu pendek berpikir’ bahwa seolah jika bisa menguasai DKI automatis sudah mengangkangi NKRI. Mereka melupakan bahwa rakyat Indonesia sudah cerdas, lupa bahwa tidak semua bisa dibeli dengan nasi bungkus.

Terkoyaknya nilai-nilai kebhinekaan, dan penghancuran marwah Kesatuan dan Persatuan NKRI dalam bingkai Pancasila, amat sangat membuat rakyat Indonesia bukan saja bersedih namun marah.

Kesedihan dan kemarahan lebih disempurnakan ketika Anis-Sandi sepertinya gagap dan demam panggung menjalankan tugasnya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Tagihan hutang jasa dari kelompok-kelompok yang mendorong Anis-Sandi begitu gencar dan menekan sangat kuat. Ini bisa kita lihat pada kebijakan dan keputusan yang diambil.

Semua fenomena tersebut di atas tentu tidak luput dari mata seluruh rakyat Indonesia. Itu sebabnya saya sebut sebagai sangat merugikan bagi Prabowo dan Trio Partai pengusungnya. Ini jelas bisa kita lihat pada penolakan-penolakan rakyat diberbagai daerah Jatim, Jateng, Jabar, Sumut…. paling tidak 4 daerah tersebut yang sudah terlihat. Karena kebetulan di wilayah tersebut sebentar lagi digelar perhelatan Pilkada. Rakyat berteriak: “Jangan jadikan daerah kami seperti DKI”

Maka rasanya tidak berlebihan jika saya mengansumsikan bahwa Prabowo dan Trio Partai tersebut sejatinya menyesal. Ini bisa kia lihat dari beberapa lembaga survey elektabilitas Prabowo makin menurun. Bukan hanya Prabowo saja, Trio Partai tersebutpun saya yakin miris menghadapi Pileg 2019. Keadaan makin diperparah oleh ditetapkanya Perpu Ormas sebagai Undang-Undang. Yang kita tahu semua bahwa Trio Partai tersebut menolak dijadikanya Perpu Ormas sebagai UU.

#NKRI Harga Mati








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.