Kondektur Thalys Diskor Karena Larang Lesbi Ciuman

thalys 2LORETA KAROSEKALI. AMSTERDAM. Kalau ada rasa risih melihat sepasang homo atau lesbian di Rusia atau Indonesia menunjukkan diri sebagai sepasang homo atau lesbian, masih bisa dipahami terlepas dari setuju atau tidak setuju atas tindakan itu. Tapi, ini terjadi di Paris, sungguh mengejutkan. Ada kondektur kereta api antar negara yang melarang penumpangnya, seorang perempuan, berciuman perpisahan dengan pacarnya yang juga seorang perempuan.

Thalys nama kereta cepat antar negara itu. Menjelang keberangkatannya dari stasion Gare du Noord, Paris, salah seorang kondekturnya melihat sepasang perempuan saling berciuman mesra. Salah seorang diantara mereka akan pulang ke negerinya, Belanda, meninggalkan sang kekasih hati di Paris.

Lalu, kondektur Thalys itu memisahkan mereka dari saling dekap dan cium.

“Ini tidak pantas dilakukan di sini,” kata sang kondektur kepada mereka.

Padahal, pasangan-pasangan kekasih yang hetero (laki-laki dan perempuan) dia biarkan saja saling dekap dan saling cium untuk perpisahan.

Perempuan Belanda itu menyampaikan protes ke perusahaan Thalys dan sekaligus membuat petisi internet karena dia merasa menjadi korban ketidakadilan. Sekitar 60.000 orang menandatangani petisi internet itu dan menyerang tingkahlaku keterlaluan dari sang kondektur.

Bisa gawat Thalys kalau tidak menggubris petisi itu. Rasa keadilan orang-orang Eropah Barat bisa menghancurkan perusahaan ini. Ini bisa betul-betul tejadi, lho, orang-orang yang tidak setuju atas tindakan kondektur sungguh-sungguh bisa memboikot Thalys. Di negara-negara Eropah Barat, bisa jadi mereka sendiri tidak begitu senang dengan kelakukan homoseksual atau lesbian tapi mereka bisa sangat bersolidaritas kepada mereka karena menganggap pasangan homo/ lesbian punya hak yang sama dengan pasangan hetero (lain jenis).

“Saya bisa saja berpendirian tidak suka pada hubungan homo/ lesbian, tapi saya sangat menyadari bahwa itu adalah hak mereka. Saya bersolidaritas kepada hak mereka itu. Ini soal keadilan bukan soal suka atau tidak suka,” kata Marjolijn kepada Sora Sirulo saat ditanya mengapa dia ikut menandatangani petisi itu.

Marjolijn sangat bergembira setelah mendengar Thalys akhirnya menskor pegawainya yang dianggap keterlaluan itu kemarin [Jumat 13/3].


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.