Kolom M.U. Ginting: Konsep Kepala BNPT Tentang Terorisme

M.U. GintingDalam kaitan pengangkatan dirinya jadi Kepala BNPT (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) yang baru, dan dalam mencegah dan melawan terorisme, Irjen TK bilang: “Termasuk harus memiliki konsep, dan saya memiliki konsep itu saya kira.”

 TK memang sudah ada pengalaman dalam menghadapi terorisme ini. Karena itu kita yakin dia punya konsep yang sangat bermanfaat bagi pencerahan maupun pencegahan terorisme ini di negeri kita.

Dari segi pengetahuan dan penyelidikan ahli-ahli dan akademisi dunia yang terakhir dalam soal terorisme, telah disiarkan banyak pemikiran atau konsep yang telah banyak dipublikasikan di internet. Dari segi analisa yang sudah ada itu, jelas konsep yang tak akan terkalahkan dalam mencegah terorisme atau teroris ialah:

1. Terorisme adalah bikinan ’terror-based industry’ atau ’war-based economy’ yang sekarang sedang berdominasi di AS, sebagai pemilik modal besar dunia atau ‘the financial element centers’ pakai istilah presiden Roosevelt.

BNPT 2
Tito Karnavian (kiri) besama Ahok (kanan)

Financial element ini juga telah menjadi pemilik pemerintahan AS sejak era presiden AS ke 7 Andrew Jackson 1829-1837. On November 21, 1933, President Franklin Roosevelt stated, “The real truth of the matter is, as you and I know, that a financial element in the large centers has owned the government of the United States since the days of Andrew Jackson.”

Dalam hal ’war-based economy’ atau industri perang ini Eisenhower bilang juga 1961: “an immense military establishment and a large arms industry” had emerged as a hidden force in US politics and that Americans “must not fail to comprehend its grave implications”. 

Amerika jelas sudah gagal dalam antisipasi komplikasi industri senjata ini. Indonesia punya harapan besar untuk bisa jadi nation pertama di dunia sebagai pendobrak kegagalan dunia dalam soal ini, seperti juga kita nomor 1 dalam soal keterbukaan, partisipasi publik dan demokrasi. Indonesia mungkin akan bisa, karena pemerintah Indonesia sekarang di bawah Jokowi-JK bebas dan berdikari 100%, punya prinsip Trisakti, dan tidak dimiliki oleh kekuatan modal besar atau ’financial element centers’ seperti AS itu.




Pemerintahan Indonesia adalah milik rakyat Indonesia, tak ada kaitan dengan modal besar atau ‘the financial element of large centers’ dalam soal kepemilikan pemerintahan.  

2. Terorisme, tak ada ’radikalisme ideologi’ Islam, karena kata Wapres JK, terorisme tak ada kaitannya dengan agama Islam. Buktinya, 4 orang teroris Thamrin setelah dianalisa, tak ada sama sekali kaitannya dengan ideologi Islam atau radikalisme Islam.

3. Tak perlu takut, karena terorisme tak perlu ditakuti, kata presiden Jokowi. Betul memang, aparat keamanan pemerintahan Jokowi libas teroris Thamrin dalam jangka waktu menit-menitan saja.

4. Teroris ini umumnya adalah orang-orang kriminal  + orang-orang naif yang tertipu, percaya masuk surga setelah bunuh diri. Hanya dua jenis ini saja yang namanya teroris. Kalau ada jenis lain, itu hanya kedok extra menutupi kedua jenis asli itu.

5. Terorisme adalah salah satu dari 3 alat penting perongrong dari pihak luar untuk merusak kekuasaan dan moral RI dengan tujuan mengontrolnya dan menguasainya kemudian. Dua alat penting lainnya ialah narkoba dan korupsi.

Mudah-mudahan 5 pemikiran ini termasuk juga di dalam konsep kepala BNPT yang baru dilantik ini. Syukur kalau begitu.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.