Korelasi Penambangan Timah dengan Banjir di Bangka Belitung

JEBTA B. SITEPU. BELITUNG. Hujan lebat yang terbilang ekstrim kali ini merupakan penyebab utama banjir besar yang terjadi di wilayah Belitung dan Belitung Timur (Provinsi Bangka Belitung) sejak kemarin kemarin dulu [Sabtu 15/7]. Namun begitu, penambangan besar-besaran di daerah itu telah menyebabkan pendangkalan sungai sehingga semakin mempercepat terjadinya banjir.

Berdasarkan hasil kajian BNPB, air hujan di wilayah Belitung biasanya mengalir sebagai aliran permukaan (run off) dan menggerus permukaan. Kandungan biji timah dan kaolin banyak ditemukan di daerah endapan batuan granit, sehingga daerah sekitar sungai banyak dimanfaatkan sebagai usaha pertambangan.

Banyaknya usaha pertambangan ini yang tidak didukung dengan upaya perbaikan lingkungan yang banyak menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem lingkungan. Air menjadi keruh karena partikel lumpur dan sukar untuk meresap ke tanah dan sungai yang dangkal terdapat di Belitung sebagai akibat dari aktivitas pertambangan tersebut.

Adanya partikel lumpur hasil tambang yang terbawa aliran menyebabkan drainase dan sungai-sungai menjadi dangkal. Kondisi ini tentu saja jika terus terjadi semakin lama daya tamping sungai semakin lama semakin berkurang dan saat hujan lebat dapat terjadi banjir.

“Perlu segera ada kebijakan strategis dari pemerintah setempat untuk melakukan restorasi kerusakan akibat tambang dan melakukan pengerukan di aliran-aliran sungai yang sudah dangkal,” kata Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.