KPU Karo Tatap Muka Sosialisasi Pilkada dengan Perempuan

rikwan sinulinggaRIKWAN SINULINGGA. KABANJAHE. Perempuan memiliki potensi besar dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karo 9 Desember mendatang. Potensi besar yang diharapkan dari perempuan adalah menggunakan hak politiknya datang ke TPS memberikan hak pilihnya pada salah satu diantara dari 7 Paslon Bupati-Wakil Bupati Karo.

Demikian disampaikan oleh Komisioner KPU Karo Rahel Sukatendel dalam sosialisasi tatap muka untuk meningkatkan partisisipasi pemilih pada Pilkada Karo. Acara ini dibuka oleh Ketua KPU Karo Benyamin Pinem di Wisma Halilintar, Desa Sumbul (Kecamatan Kabanjahe) [Sabtu 28/11].

Dalam sambutannya, Ketua KPU Karo menyampaikan fungsi strategis perempuan dalam kehidupan sehari-hari termasuk di dalam fungsi sosial, ekonomi, budaya dan politik.

“Perempuan dipandang mampu menjadi motivator dan katalisator di tengah-tengah kehidupan sehari-hari. Perempuan juga mampu bahkan dalam beberapa hal lebih unggul dari laki-laki, termasuk di dalam politik,” kata Benyamin Pinem.

Tatap muka yang menghadirkan pembicara pemerhati perempuan Suenita Sinulingga MTh dan anggota Panwaslih Karo Eva Juliani Pandia SH dihadiri berbagai kelompok perempuan yang berasal dari PWKI (Persatuan Wanita Kristen Indonesia), Ibu-ibu perempuan 2Perwiritan/ Pengajian, Moria, Bhayangkari Polres Tanah Karo, Ippanri Ikatan perempuan peduli anak negeri dan perwakilan ibu-ibu yang berdomisili di Kabanjahe dan Berastagi.

Dalam materinya, Suenita Sinulingga MTh mengatakan, dalam konteks politik perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama di negara ini. Apalagi dalam berpartisipasi aktip sebagai pemilih dalam menentukan pemimpin Karo.

“Dari jumlah pemilih karo 270.184 maka pemilih perempuan 138.988 dan laki-laki 131.196. Nah, lebih banyak pemilih perempuan dan laki-laki, kan? Itu sebabnya perempuan harus lebih giat menjadi agen-agen sosialisasi untuk mengajak anggota keluarganya, tetangga dan masyarakat sekitar untuk datang ke TPS pada 9 Desember mendatang,” papar anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Karo dan Ketua Moria GBKP ini.

Adapun Eva Juliani Pandia SH dalam materinya yang menyampaikan tentang peranan perempuan dalam melakukan pengawasan terhadap pelanggaran yang bisa terjadi dalam Pilkada ini. Termasuk di dalamnya soal money politic. Eva mengajak perempuan tidak terlibat money politic.

Anggota Panwaslih Karo ini juga mengajak perempuan untuk tidak Golput tapi menggunakan hak pilihnya.

Selanjutnya sejumlah peserta menyampaikan pertanyaan dalam sesi tanya jawab. Sesi ini dipandu oleh Komisioner KPU Karo Rahel Sukatendel dan materi teknis tata cara pemungutan suara disampaikan oleh Komisioner KPU Karo Jesaya Pulungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.