Makan Ikan Kepala Monja, 7 Sekeluarga Keracunan

IMANUEL SITEPU. DELITUA. Usai menyantap ikan kepala monja, Tenang Sembiring (35) warga Desa Pertampilen (Kecamatan Pancurbatu), bersama sang istri, Surihati Sitakar (35) dan 4 anak mereka Cindi (10), Cintia (8), Olivia (5), dan Casea yang masih berumur 8 bulan serta Aditia (2) keponakannya, mengalami pusing, mual serta muntah mencret [Rabu 26/4: sekira 01.00 wib].

Menurut penjelasan Tenang Sembiring didampingi keluarga, saat ditemui di depan ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSU Sembiring Delitua [Kamis 27/4: sekira 11.00 wib], musibah menimpa berawal saat Tenang Sembiring bersama istri dan anak-anaknya pergi ke Rumah Makan Riski [Selasa 24/4: sekira 15.00 wib] yang tidak jauh dari kediamannya. Mereka lalu memesan ikan kepala monja (kepala ikan mujair) untuk lauk pauk santap makan malam.

“Ikan itu aku beli 2 potong seharga Rp 20 ribu,” ujar Tenang Sembiring.

Setibanya di rumah, setelah istri Tenang Sembiring selesai memasak nasi, Tenang lantas mengajak istrinya Surihati Sitakar, dan anaknya Cindi, Cintia, Olivia, Casea, serta keponakannya Aditia untuk makan malam bersama. Awalnya, Tenang bersama keluarganya tidak merasakan apa apa. Kejadian aneh dialami korban terjadi justru saat tengah malam. Saat itu, Tenang Sembiring tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena merasakan pusing.

Tenang kemudian membangunkan istrinya lalu memberitahu apa yang sedang ia alami. Tapi ternyata, bukan hanya Tenang Sembiring mengalami hal serupa. Istri dan anak-anaknya juga merasakan hal yang sama.

“Bahkan anaku bukan hanya merasa pusing usai memakan ikan itu. Mereka malah menangis karena mengalami mual dan muntah mencret malam itu,” sambungnya.

Dalam kondisi panik, Tenang Sembiring berupaya menahan rasa sakit demi memgobati anak dan istrinya. Mengingat telah larut malam dan rumah sakit yang ada di sekitar tempat tinggalnya pun telah tutup, Tenang Sembiring pun berusaha memberi ramuan tradisional untuk menghilangkan rasa sakit.

“Saya sempat panik, bang. Karena kejadiannya pas tengah malam. Apa lagi saya bersama istri dan anakku tinggal di dekat perladangan, agak jauh dari pemukiman warga,” bebernya.




Begitu hari sudah mulai terang, Tenang Sembiring kemudian membawa istri, anak dan keponakanya ke Puskesmas PancurbBatu [Rabu (26/4]. Akan tetapi, walau telah seharian menjalani perawatan, kondisi kesehatan Tenang Sembiring beserta keluarganya tidak kunjung pulih.

“Makanya tadi pihak Puskesmas Pancurbatu menganjurkan kami agar melanjutkan perobatan di RSU Sembiring,” sambungnya.

Josep Gurusinga (42) salah seorang warga yang ikut mengantarkan Tenang Sembiring dan keluarganya berobat ke RSU Sembiring membenarkan tetangganya itu diduga mengalami keracunan.

“Katanya keracunan karena memakan ikan kepala monja. Saya tadi ikut mengantarkan kemari dari Puskesmas Pancurbatu,” kata Gurusinga.

Sementara Saksi Sembiring (60) orangtua Tenang Sembiring kepada wartawan berjanji akan membawa persoalan yang menimpa anak, menantu dan cucunya ke ranah hukum.

“Bila terbukti anak, menantu dan cucu saya keracunan karena memakan kepala ikan monja dari warung itu, saya akan menuntutnya. Lihat saja anak dan menantu saya masih sekarat di rumah sakit,” tegasnya.

Di tempat terpisah, Kapolsek Pancurbatu melalui Kanit Reskrim Iptu Sehat Tarigan ketika dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya belum ada menerima laporan dari korban.

“Namun kita sudah mengetahui kejadiannya. Dan kita masih melakukan penyelidikan di lapangan,” tuturnya.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.