Kolom Ganggas Yusmoro: MANA LEBIH BERAGAMA?

Jika agama untuk memperbaiki perilaku dan akhlak manusia. Ketika bangsa lain yang dianggap kafir (seperti halnya Jepang, Korsel, China, Eropa, dan Amerika) begitu menghargai waktu, memanfaatkan hidup agar lebih baik, bahkan untuk sebuah janji tidak pernah molor. Dibandingkan dengan bangsa ini yang suka molor dan tidak menghargai waktu. Mana yang lebih beragama?

Ketika bangsa lain tertib berlalulintas. Bahkan di beberapa negara memberi ruang supaya, jika ada ambulance yang tiba-tiba lewat, tidak terhalang oleh kemacetan.




Ini sangat berbeda di negeri ini, yang konon penduduknya paling beragama. Bahkan di mana-mana ceramah agama seperti jual pisang goreng. Buktinya, tertib berlalulintas seperti mengharap manusia gila untuk sadar. Mana yang lebih beragama?

Negeri ini pernah mengalami musibah bencana alam yang luar biasa; Aceh, Palu dan Donggala. Mereka yang disebut negara tafir oleh golongan yang merasa punya surga, negara-negara tersebut begitu perhatian. Bahkan mereka yang paling duluan datang membawa bantuan. Mereka yang disebut negara Tafir mempunyai empati dan rasa kemanusiaan lebih. Jika begini, mana yang lebih beragama?

Negara-negara Skandinavia, Eropa, Amerika bahkan Australia adalah tujuan utama para pengungsi korban perang di Jazirah Arab. Semua tahu, negara-negara yang disebut Tafir ternyata lebih damai. Lebih menjanjikan untuk masa depan. Nilai-nilai kemanusiaan di negara tersebut dijunjung tinggi.

Jika agama katanya untuk memanusiakan manusia, kenapa para pengungsi lebih suka ngungsi ke negara yang disebut Tafir? Kenapa tidak suka ngungsi di negara yang agamanya sama, Tuhannya sama, kitabnya sama, bahkan Nabinya juga sama.

Mana yang lebih beragama?

Di negara-negara yang disebut Kafir, terbukti lebih damai. Perbedaan SARA mereka hindari. Semua manusia di sana tidak peduli agamanya apa. Hidup rukun dan dan damai dalam hidup itu yang menjadi tujuan. Jika mau jujur, meski oleh mereka tidak disebutkan itu tujuan agama yang mengatakan “Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian bisa hidup damai.”




Namun apa yang terjadi di Afghanistan, Suriah dan negara-negara lain?  Mereka saling membunuh hanya karena perbedaan Mazab. Mana yang lebih beragama?

Di negara yang disebut Kafir, mereka begitu memuliakan wanita. Wanita mempunyai hak yang sama dalam berkehidupan sosial dan politik. Orientasinya adalah kwalitas dan kecerdasan. Bahkan banyak yang menjadi astronot. Apakah mereka mempunyai pikiran kotor ketika astronot wanita berhari-hari dan berbulan-bulan bersama astronot pria di dalam satu ruangan?

Hanya manusia yang gila agama yang berpikir seperti itu. Tentu nilai moral tidak sebejat yang disangkakan. Semua demi perkembangan sains dan tehnologi. Dan itu demi manusia di muka bumi. Demi manfaat kehidupan umat manusia. Terbukti bisa untuk mendeteksi cuaca dan lain lain.

Yang lebih keren, di negara-negara itu tidak pernah ada cerita agama dijual murah untuk politik. Tidak pernah ada yang dipenjara karena dituduh menistakan agama. Tidak pernah ada yang sok gamis, santun dan mulutnya berbicara ayat mulu ternyata berperilaku korup.

Mana yang lebih beragama?







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.