Kolom Usaha B. Barus: MASALAH JAGUNG DI KARO BARAT

usaha 9Tanaman jagung di Karo Barat (seputaran Kecamatan-kecamatan Tigabinanga, Juhar, Laubaleng, Mardinding, Kuta Buluh dan Munthe) sebahagian besar terancam gagal panen akibat kekeringan setelah mengalami kemarau panjang. Ini sudah berlangsung setiap 3 – 5 tahun sekali. Sementara petani sudah berinvestasi sekitar Rp.3 – 4 juta/ Ha.

Mungkin saja beberapa petani memperoleh modal dari meminjam uang panas. Coba bayangkan apa yang akan terjadi bagi kehidupan mereka.

Untuk itu, diharapkan Pemkab Karo dapat memberikan solusi. Perlu stakeholder diundang duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya. Masukan dari saya sebagai berikut:

Kering 21. Adanya sosialisasi oleh Dinas terkait kepada para petani tentang kapan siklus musim kemarau panjang di daerah tersebut, berdasarkan data curah hujan 10 tahun ke belakang,

2. Apabila sudah diketahui kapan siklus musim kekeringan itu, maka petani jangan menanam jagung, tetapi menanam tanaman yang mempunyai hasil jual (profit) yang lebih baik. Kalau pun petani melakukan penyiraman pada masa-masa itu, tetap memperoleh keuntungan.

3. Diadakannya saluran irigasi bagi areal-areal yang memungkinkan untuk itu. Bagi areal-areal yang tidak memungkinkan dibuat saluran irigasi maka sebaiknya dibuatkan waduk-waduk kecil sebagai penampung air di kala musim penghujan sebagai persiapan air pada musim kemarau. Atau, bisa juga dibuatkan sumur-sumur bor.

4. Lahan-lahan pertanian di sana sudah mengalami degradasi. Mikrobia tanah juga sudah semakin menipis. Jadi, perlu pemberian pupuk organik, pupuk hayati berupa mokrobia, micoryza agar tanah bisa banyak menyerap air sehingga tanaman tidak stress pada musim kemarau.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.