Kolom Melati A. Sitepu: MASYARAKAT REAKTIF DAN MINIM LITERASI

Mungkin karena masyarakat kita senang ngobrol dan malas baca, omongan orang sering kali ditelan bulat-bulat tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Orang yang sering menggiring opini ke publik akan selalu mendapat perhatian.

Saya pernah mengajar Bahasa Indonesia ke seorang direktur perusahaan Jepang yang ada di Cikarang.

Beliau pernah bercerita ada stafnya yang keluar dari perusahaan lalu mendirikan perusahaan sejenis dan menjadi pesaing perusahaannya. Saya kira hal seperti ini mungkin saja terjadi bila buruh terus mengasah kemampuan dan keahlian.

Dan tentu saja ini resiko yang harus diterima perusahaan bila sampai ada stafnya mendirikan perusahaan sejenis.

Jadilah bos atas diri sendiri! Up grade terus kemampuan anda supaya anda bisa punya banyak pilihan. Jangan dikendalikan oleh perusahaan. Milikilah mental pemimpin bukan mental jongos. Saat anda masih jongos bekerjalah dengan baik dan terus mengasah diri. Tingkatkan kemampuan.

Pernah dalam sebuah buku teks Bahasa Jepang ada diceritakan tentang seorang petugas kebersihan kereta shinkansen. Dia awalnya hanya kerja paruh waktu, tapi karena dia kerja sangat cepat dan tepat akhirnya diangkat jadi kepala bagian kebersihan.

Kemungkinan selalu ada, kesempatan tidak pernah habis. Tingkatkan kemampuan, belajar bahasa asing, belajar ilmu manajemen, belajar teknologi. Terus belajar.

Jangan jadi buruh jika bermimpi mendapat tunjangan akhir tua sepanjang hayat seperti PNS. Hidup jangan cari enaknya saja. Saya yakin mental PNS saat ini juga sudah berubah. Saya mengenal beberapa PNS yang sangat bagus kinerjanya, memanfaatkan kesempatan belajar sampai ke luar negeri lalu pulang mengabdi negara.

Dan ingat PNS juga buruh karena gajinya masih dibayar.

Jadilah bos jika tidak mau ikut peraturan. Jualan es dawet, jualan online misalnya. Jadilah pengusaha.

Saya juga mengenal orang yang terus produktif setelah pensiun, mereka mencoba hal-hal baru.

Apa yang anda bayangkan di hari tua sehingga banyak menuntut? Hidup enak ongkang-ongkang kaki? Bahkan kaki anda pun butuh capek supaya darah anda mengalir lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.