Meski Medate Hampir Meripuk, Pasaribu Berhasil Melarikan Diri dari Penjagaan Polisi

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Ingat pada Pasaribu yang medate digudam massa sebagaimana diberitakan oleh Sora Sirulo 27 Desember lalu? Dia ternyata berhasil meloloskan diri dari penjagaan polisi. Akibat kelalaian petugas, Tamba Pandapotan Pasaribu alias Budi Sofian Hadi (40) warga Jl. Kongsi, Mariendal (Kecamatan Patumbak), akhirnya dapat menghirup udara bebas.

Tersangka kasus curanmor yang berhasil ditangkap warga di Dusun 5 Mandai Angin, Desa Ajibaho (Kecamatan Biru-biru) [Sabtu 26/12: sekira 17.30 wib], berhasil kabur saat menjalani perawatan di Puskesmas Biru-biru [Rabu 30/12: Dini Hari]. Kabar lepasnya salah satu tahan Polsek Biru-biru ini sempat membuat heboh masyarakat Biru-biru.

Data diperoleh Sora sirulo, Tamba diduga telah merencanakan kabur dari rumah sakit. Soalnya, pada hari sebelumnya, Tamba selalu ditemani istrinya dalam kondisi terbaring di atas tempat tidur untuk memulihkan luka di sekujur tubuh akibat dipukuli massa. Namun, pada sore hari sebelum dia kabur, kuat dugaan ia telah menyuruh istrinya duluan pulang.

“Sejak opname di Puskesmas, ia selalu ditemani istrinya. Tapi semalam sore, istrinya tidak lagi menemani. Padahal kondisinya masih lemah. Dia harus dituntun kalau mau ke kamar mandi,” terang medatesalah satu perawat yang namanya minta dirahasiakan kepada Sora Sirulo.

Begitu ada kesempatan ketika melihat seorang anggota Polisi Bripda Fahri yang menjagai sedang tertidur pulas, pelaku langsung kabur lewat pintu belakang Puskesmas.

“Padahal, jarum infus masih terpasang di tangannya,” sebutnya sambil berlalu.

Kaburnya tahanan kasus curanmor tersebut dituding akibat kelalaian Kapolsek Biru-biru AKP Benyamin Pakhpahan. Pasalnya, selaku pemegang komando yang telah dipercayakan, AKP Benyamin Pakhpahan dikabarkan jarang masuk kantor. Seperti halnya pada saat malam kejadian. AKP Benyamin Pakhpahan disebut tidak berada di Mapolsek Biru-biru. Sehingga dia tidak bisa mengontrol kinerja anak buahnya.

“Mana mungkin seorang Polisi mampu menjaganya 24 jam. Polisi itu juga manusia yang merasa capek dan butuh istirahat. Kalau menurut saya, kaburnya tahanan itu mutlak kesalahan Kapolsek yang tidak bisa mengatur dan mengontrol anggotanya,” terang R. Barus (43) salah satu warga Biru-biru ketika dikonfirmasi oleh Sora Sirulo.




Lanjut dikatakan, seharusnya Kapolsek Biru-biru jangan menganggap remeh dan sejatinya harus jeli dalam menanggapi suatu permasalahan. Apalagi, pelaku curanmor tersebut yang menangkap adalah masyarakat bukan anggotanya.

“Kalau saran saya, tersangka itu harusnya dirujuk ke rumah sakit Bayangkara. Bukan di Puskesmas. Saya rasa Kapolsek kurang jeli menanggapi keamanan kelas sebuah Puskesmas,” bebernya.

Di tempat terpisah, Kapolres Deliserdang M. Edi Faryadi SH Sik ketika dikonfirmasi melalui selularnya [Rabu 30/12: sekira 14.00 wib], membenarkan kalau seorang tahanan Polsek Biru-biru berhasil kabur saat dirawat di Puskesmas. Pun demikian, Kapolres Deliserdang optimis kalau tersangka akan kembali berhasil ditangkap.

“Harus ditangkap,” kata Edy Faryadi.

Ketika dikonfirmasi lebih jauh, Kapolres Deliserdang juga mengatakan akan melakukan tindakan tegas jika ada anggotanya lalai dalam menjalankan tugas.

“Sedang dalam proses pemeriksaan  provost Polres. Jika terbukti ada anggota yang lalai, akan dikenakan sanksi hukuman,” sebutnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.