Kolom Eko Kuntadhi: MELETUS BALON HIJAU, BBUMMMM!

Seorang dai ceramah. Isinya bukan tentang tafsir Alquran, sebagaimana mestinya sebuah ceramah agama. Tapi yang ditafsir adalah syair lagu anak-anak. Balonku ada lima. Rupa-rupa warnanya… meletus balon hijau. Dor!

“Tuh, lihat. Yang ,meletus balon hijau. Itu jelas mengajarkan anak-anak benci dengan Islam,” ujar Zainal Abidin.

Zainal tidak menjelaskan apa makna hijau dan apa sangkut pautnya dengan Islam. Tapi namanya juga tafsir, bisa pakai otak. Bisa juga dilakukan dengan kepala kosong. Zainal memilih yang ke dua.

Jika menafsirkan lagu anak-anak saja isi kepalanya menggelinding seperti itu, gimana bisa dia menafsirkan ayat dan hadist yang jauh lebih kompleks dan universal?

Tapi, memang begitulah cara berfikir agama yang paranoid. Hal-hal yang gak ada sangkut pautnya sama sekali, malah disangkut-sangkutkan kayak jemuran. Masa orang Kristen sempet-sempetnya mikir menyelipkan pesan dakwah di syair-syair lagu anak-anak? Dengan pesan tersembunyi yang sangat jauh pula.

Anak-anak perlu berfikir keras untuk sampai pada kesimpulan Zainal.

Apa Zainal gak mikir, bahkan sehari lima kali orang non muslim mendengar adzan yang terang-terangan mendakwahkan sholat dari speakr mesjid. Mereka biasa saja. Bukan cuma adzan, tapi saat ceramah yang terkadang isinya memaki-maki agama Kristen, toh, biasa saja. Gak ada yang khawatir imannya terganggu.

Saya khawatir bukan hanya lagu Balonku dan Naik-naik ke Puncak Gunung yang ditafsir Zainal sebagai usaha menjauhkan anak-anak dari agama.

Gimana saat dia mendengar lagu, “Lihat kebunku. Penuh dengan bunga…”

Apakah dia akan juga mengatakan, lagu itu mengajarkan anak-anak menyukai riba?! Karena ada bunganya.

Atau gimana dia menafsir lagu, “Ibu Kita Kartini…”

Ingat, ibunya cuma Kartini doang. Bukan Kartini dan Jamila, dan Ineke dan Chyntia, Apakah Zainal juga akan menafsir, lagu itu membuat anak-anak muslim membenci poligami?

Atau mari dengar lagu yang lain. “Diobok-obok airnya diobok-obok. Banyak ikannya kecil-kecil pada mabok….”

Tuh, anak kecil bukannya menggunakan air buat wudhu, malah diobok-obok. Bukan hanya itu. Ikan, masih kecil-kecil sudah diajari mabok. Haram!

“Kalau ikannya pada mabok, suruh minum Antimo aja, mas. Biar gak haram…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.