Kolom Marx Mahin: MEMASUKI TAHUN MENCEKAM

Jujur. Saya tak bisa berpura-pura optimis. Saya melihat tahun 2021 sebagai tahun yang mencekam. Tahun yang mengerikan dan menakutkan. Mungkin ada yang akan memberi setumpuk nasihat rohani atau teologis, komplit dengan segerobak ayat Alkitab. Saya mengucapkan terimakasih banyak. Tahun yang mengerikan karena pemerintah dengan setia dan tak jemu melaporkan angka-angka orang yang positif, sembuh dan meninggal dunia.

Namun tak ada tanda-tanda menurun apalagi melandai.

Modeling atau prediksi akan melandai pada bulan November 2020 itu seolah kentut saja. Kesakitan dan kepedihan manusia direduksi menjadi angka-angka. Sangat kuantitatif, juga dingin, tak bernyawa dan tak berperasaan.

Padahal nyatanya sekarang ini semua rumah sakit penuh sesak dengan penderita Covid-19.

Orang-orang yang tanpa gejala yang sudah terpapar disuruh isolasi sendiri di rumah masing-masing, karena sudah tidak ada tempat. Angka-angka yang diumumkan rutin itu seolah mengejek tangis dan air mata para keluarga yang kehilangan orang yang sangat mereka kasihi. Mengolok-olok kemanusian kita semua.

Itu hanya politik angka belaka dan itu jahat.

Kita memasuki tahun yang mencekam. Tahun yang mencekik leher, tahun yang tidak sehat. Apalagi mengingat setelah liburan Tahun Baru akan ada ledakan lagi. Akan muncul cluster pulang kampung, cluster keluarga dan cluster kumpul-kumpul tahun baru. Sementara vaksin yang dijanjikan masih berada di arena perbantahan.

Selain berdoa, nasihat terbaik adalah jaga diri anda dan orang-orang yang anda kasihi dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Jangan konyol, ancaman Covid-19 itu nyata dan bukan barang lelucon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.