Kolom M.U. Ginting: MENTERI KUAT

M.U. GINTING 3”Amien menilai adanya menteri yang terlalu kuat di pemerintahan sehingga punya kendali lebih, menandakan kepemimpinan Jokowi yang tidak kuat,” demikian diberitakan oleh Detik News.

Memang ada 2 macam leadership:

  1. Baik, kuat, berani. Tipe ini mewakili kepentingan nasional.
  2. Buruk, kuat, berani. Tipe ini mewakili kepentingan luar (neolib). 

Dalam tingkat perkembangan dunia sekarang ini, berlaku 100% ketentuan di atas (2 tipe pimpinan). Di seluruh dunia. Ini berlaku di setiap nation dunia, negeri maju atau negeri  berkembang. Sudah ada hegemoni axis (rantai kekuatan) neolib di satu pihak, dan di pihak lain, kekuatan nasional yang berusaha mempertahankan kepentingan rakyat negeri bersangkutan serta kebebasannya (terutama secara ekonomi).

Kekuatan nasional ini umumnya dipimpin oleh kekuatan yang baik. Tak perlu diragukan. Tetapi syarat lainnya kuat dan berani masih sering dalam proses perjuangan, tak terkecuali kepemimpinan Jokowi. Atau seperti analisa Amien Rais: “Kepemimpinan Jokowi yang tidak kuat’ untuk bisa mengimbangi kekuatan riil neolib yang jelas  kuat dan berani.”  

Dalam kaitannya dengan memanfaatkan war (terror), neolib di banyak negeri semakin kuat dan berani karena jaringannya semakin kuat. Atau, seperti dikatakan oleh seorang advokat Jonathan Turley bahwa kuatjaringan kekuatan ini:  ”Are now embracing the hegemonic framework, ultimately empowering this neoliberal axis of elites who financially benefit from the world being in a perpetual state of war.”

Misalnya juga terlihat dalam aliran uang seperti sungai dari ISIS. Selanjutnya juga dikatakan oleh Jonathan Turley in Al-Jazeera English, “The core of this expanding complex is an axis of influence of corporations, lobbyists, and agencies that have created a massive, self-sustaining terror-based industry.”

Jokowi adalah pemimpin yang baik tak perlu diragukan. Dari segi ‘Kuat’, juga bisa dimasukkan dalam arti dukungan rakyat atau dari segi extern. Dari segi ’intern’, sepertinya ada persoalan. Terlihat di dalam bisa munculnya menteri yang kuat, seperti yang disinyalir oleh Amien Rais:  ”Sampai ada seorang menteri yang terlalu kuat … Sehingga dia sang menteri itu saya lupa namanya, ya pertahanan, keamanan, ya ekonomi, ya politik, apa-apaan ini.”




Dari ciri-ciri yang dikemukakan oleh Amien, yang dimaksudkan bisa nyasar ke menteri yang menangani politik, pertahanan dan keamanan yaitu Menteri Koordinator Polhukam.

Salah satu kenegatifan pimpinan yang tidak kuat disinyalir oleh Amin Rais ialah: ”Jika bicara tentang perombakan kabinet atau reshuffle, jika Jokowi tidak punya kepemimpinan yang kuat maka hanya seperti angin lewat saja.”

“Tidak sungguh-sungguh membawa perubahan,” katanya

Apa yang dikemukakan oleh Amin Rais bisa dianggap sebagai sumbangan pikiran yang sangat penting dalam membuka diskusi dan dialog baru soal kepemimpinan Jokowi (dan kepemimpinan nasional negeri ini umumnya)  dalam kaitannya dengan kekuatan riil neolib dunia. Ini terutama sekali karena hanya ada 2 macam tipe kepemimpinan riil abad 21 ini. Diskusi terbuka dan keterbukaan dalam semua soal yang menyangkut kepentingan nasional dan rakyat, serta dengan mengikutkan publik yang luas, pastilah soal penting ini juga bisa dicerahkan dan dapat solusi. 

Ayo kerja. Mari semua ikut ambil bagian.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.