Menunggang Kuda dan Naik Sado Primadona Wisata Berastagi

SADA ARIH 5SADA ARIH SINULINGGA. BERASTAGI. Untuk Berastagi yang kecil ini, mengitari kota dan Bukit Gundaling di dekatnya dengan menunggang kuda atau mengendarai sado yang ditarik seekor kuda akan merupakan sebuah pengalaman mengasyikkan. Ratusan kuda tunggangn dan puluhan sado semacam delman setia mengantar penumpang dengan rute dan ongkos yang beraneka.

Menunggang kuda atau naik sado untuk menikmati kesejukan dan panorama Kota Wisata Berastagi dan Bukit Gundaling menjadi salah satu primadona bagi wisatawan yang datang dari berbagai kota terutama dari Kota Medan sekitarnya.

kudaDari pengamatan Sora Sirulo, menunggang kuda dan naik Sado Berastagi tidak pernah sepi penumpang. Wisatawan berebut untuk bisa memakai jasa kuda dan sado Berastagi. Para Joki umumnya memiliki penghasilan yang cukup besar jika dibanding sebagai upah ngemo (buruh harian) di ladang pertanian. Umumnya para joki ini bekerja dengan sistim setoran kepada pemilik kuda. Ada juga diantaranya sudah berhasil menabung penghasilannya sehingga bisa membeli kuda sendiri.

Di balik kenikmatan para wisatawan yang menunggang kuda, naik sado ada juga banyak keluhan para wisatawan karena banyak ditemukan kotoran kuda berserakan di jalan raya di sekitar Pasar Buah, Open Stage Mejuah-juah, jalanan kota dan Bukit Gundaling. Pemandangan kotoran kuda ini tentu sangat mengganggu keindahan kota. Perlu sekali ada perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dalam hal ini melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan agar bisa menghimbau para pemilik kuda dan sado bersama-sama menjaga kotoran kuda mereka untuk tidak dibuang sembarangan di jalan raya.





kuda 3Alangkah baiknya jika kotoran kuda tersebut ditampung dengan suatu alat sedemikian rupa ditempelkan di bawah ekor kuda. Jika sudah penuh bisa dibuang ke tong atau bak yang telah disediakan dan tentunya dapat pula dipergunakan sebagai pupuk lahan pertanian.

Kebersihan kota Wisata Berastagi ini dirasakan para wisatawan masih jauh dari yang diharapkan. Selain kotoran kuda yang berserakan dimana-mana, masyarakat pun masih suka membuang sampah sembarangan.

Semoga ada kesadaran kita bersama untuk mewujudkan Berastagi sebagai Kota Wisata BERsih, ASri, Tenang, Aman, Gembira dan Indah.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.