Kolom Daniel Manik: MIGRAN DAN PILKADA KARO 2020

Kaum Migran (perantau/ pendatang) sangat berpengaruh menentukan pemenang Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Karo, mengingat jumlah mereka lumayan banyak di Kota Kabanjahe dan Kota Berastagi. Mereka umumnya cenderung pemilih pragmatis/ transaksional. Fanatisme etnis, agama, ideologi dan ketokohan diabaikan.

Dipengaruhi iming-iming financial (uang), karena kebutuhan hidup dan ketidakpedulian menentukan peminpinnya di masa mendatang.

Untuk memobilisasi mereka datang ke TPS tidakĀ terlalu sulit, sepanjang tawarannya jelas. Tidak ada dusta jika Korlapnya dihormati dan disegani. Tidak jarang juga mereka menjadi pendusta-pendusta sesaat yang berwajah kasihan, sehingga sering ditemui para TS kecewa dan berseteru dengan pemilih.

Kondisi seperti inilah yang selalu perlu dicermati dan diwaspadai para Paslon dan TSnya untuk meminimalisir kebohongan pemilih dalam menentukan pilihannya di bilik suara.

Berdasarkan pengamatan umumnya kaum migran/ pendatang/ perantau bermukim di pinggiran kota dan berprofesi sebagai pekerja. Ada pedagang, tetapi tidak banyak dan kebanyakan mereka berpendidikan rendah.

Kaum migran di Karo: terbanyak dari etnis Batak (Toba) disusul Simalungun, Pakpak dan Jawa. Kemudian Nias, Padang, Mandailing dan paling sedikit etnis Tionghoa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.