MUSIM PANEN JAGUNG TIBA; Petani Karo Rindukan Aronna

Jendaras Ginting 2JENDARAS GINTING. LAU BALENG — Karo Berneh dan Singaor Lau memasuki musim panen Jagung saat ini, tapi petani banyak yang mengeluh karena kesulitan mencari aron; sebutan di Suku Karo untuk orang-orang yang di dalam Bahasa Indonesia biasanya disebut buruh tani.

Para petani akan sangat kewalahan jika harus memanen sendiri, mengingat ladang jagung yang biasanya lebih luas dari 1 hektar.

Petani jagung di Karo Berneh maupun Singalor Lau biasanya mengundang para pekerja (aron) dari Aceh Tenggara (Suku Alas). Pemilik lahan memfasilitasi berbagai keperluan para aron seperti ongkos, peralatan masak maupun tempat tinggal di ladang ditambah upah memanen jagung antara Rp 8 ribu sampai Rp. 10 ribu per goni cap ayam atau goni pupuk urea.

Akibat langkanya aron di musim panen ini, pemanen jagung masih sangat sedikit yang dilakukan. Padahal, harga jagung sedang melambung pada kisaran Rp 3.800 – 4.100/ kg sedangkan harga di gudang gudang pemasok jagung di Medan mencapai Rp 5400/ kg.

panen jagung 1

Mengingat harga yang sedang melambung inilah maka para petani jagung berlomba mencari aron dari luar Tanah Karo. Namun begitu, sampai saat ini, menurut pengamatan SORA SIRULO, Dataran Tinggi Karo masih membutuhkan banyak aron.

“Nde aron ija kena, tedeh teku kena aron,” istilah Karo dimana kata aron berarti teman sekerja di pertanian goton royong dn juga berarti kekasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.