Naegleria: Amuba Maut Gentayangan di Pakistan

amoeba 4RANJIT PANDIA. KARACHI. Satu penyakit menakutkan sedang bergentayangan di Pakistan sekarang ini. Penyakit yang diberi nama Naegleria ini disebabkan oleh adanya amuba yang masuk ke tubuh penderita melalui hidung untuk kemudian memakan otak penderitanya.

Sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Pakistan, Dawn hari ini [Minggu 31/5], penyakit ini telah memakan 6 korban nyawa dan 1 lagi masih dirawat di rumah sakit.

Sebagaimana amuba pada umumnya, amuba yang satu ini adalah juga makhluk yang tubuhnya terdiri dari hanya satu sel semata. Amuba mematikan yang satu ini dapat hidup di air hangat dan hanya dapat dihancurkan oleh klorin atau direbus air.

Tercatat telah 29 orang meninggal dunia akibat makhluk kecil ini sejak 3 tahun terakhir. Pemerintah Pakistan telah berencana akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk mencegah penyebaran wabah amuba ini.

Di pihak lain, para aktivis lingkungan hidup mengatakan, air di Pakistan harus diklorinasi. Di Karachi saja, kata para aktivis, setengah dari kota mendapat air leding yang mengandung hanya sedikit klor atau sama sekali tidak mengandung klor.

amoebaIjaung-jaungken saja kita sudah bisa memperhitungkan bahwa di air leding kota itu bebas berkeliaran si amuba maut,” kata para aktivis itu kepada Sora Sirulo di Karachi.

Infeksi biasanya terjadi ketika umat muslim membersihkan wajahnya dengan air leding sewaktu hendak melaksanakan shalat. Pihak berwenang menyerukan semua masjid untuk menggunakan air yang sudah diklorinasi atau air matang untuk mencuci muka sebelum sembahyang.

Siaran televisi BBCINTUBE melaporkan kemarin [Sabtu 30/5], pihak berwewenang memerintahkan semua kolam renang di Karachi segera ditutup. Stasiun televisi ini juga melaporkan telah 10 orang tewas di bagian Selatan Pakistan akibat Naegleria (Lihat video di bawah).

Amoeba seperti ini telah ditemukan sebelumnya di air leding Negara Bagian AS Louisiana. Saat itu, Negara Bagian ini juga langsung panik setelah mengetahui penyebab penyakit yang berbahaya ini.

Dari semua kondisi yang ada, tidak usah terkejut bila penyakit ini bisa tiba-tiba saja bergentayangan di Indonesia.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.