Kolom Sri Nanti: NAMA ADALAH IDENTITAS?

Kita tidak bisa mengidentifikasi asal usul garis keturunan seseorang hanya berdasarkan nama. Kalau tidak percaya coba cek nama anak kita masing-masing atau kalau mau komplit cek absensi anak di sekolah. Dari nama-namanya, masihkah mencerminkan dia keturunan suku-suku di Indonesia?

Atau sudah berkolaborasi dengan nama-nama asing?

Nahhh, 30-40 tahun lagi, kalau anak-anak itu sudah dewasa dan terkenal, orang bisa bingung juga lo. Ini orang aslinya mana sih? Kecuali orang Medan, Bali dan beberapa daerah lain yang punya marga atau sistem pemberian nama secara adat, yang tetap dipegang teguh secara turun-temurun.

Sehingga orang luar tidak bisa ngaku-ngaku dia berasal dari suku bangsa itu dan mereka juga tidak bisa ngaku keturunan suku bangsa lain…

Lucu kan kalau Denny Siregar tiba-tiba ngaku Bali Tulen atau Najwa Shihab mengaku Batak tulen atau Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengaku Jawa Tulen atau Raam Punjabi mengaku Korea Tulen, atau Ganjar Pranowo mengaku China Tulen. Siapa lagi?

Saya mengaku Arab Tulen… Tulen darimana, Sriiii? Hidung pesek kulit item gitu.?Nggak bisa kan? Karena di dalam namanya ada ciri khusus yang menunjukkan dia keturunan suku bangsa mana.

Kalau ada yang punya nama berisi identitas kesukuan tapi ngotot begitu ya biarkan sajalah, mungkin dia lelah. Daripada keburu dipecat kayak Bang Ade Armando ya mendingan pindah duluan.

Tapi, menurutku, itu hanya strategi promosi diri saja karena sekarang ini produk dari Suku A kan sedang laku-lakunya. Dengan dia ngaku sebagai suku J, orang akan ramai mengatakan dia bukan suku J tapi Suku A, dengan begitu pengagum Suku A akan respek.

Do you understand, Ferguso!? Mau jadi promotor politik identitas gratisan dengan memviralkan ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.